SUKARNOHATTA, METRO – Niat Basri Lateif berbuat kebaikan untuk masyarakat tidak pernah berhenti. Meski kini bisa dipastikan dirinya tidak terpilih kembali untuk periode kedua di legislatif Kota Payakumbuh periode 2019-2024 mendatang. Sabtu (27/4) malam, saat melakukan silaturahmi dengan warga RT 02/RW 01 Kelurahan Ibuah, Kecamatan Payakumbuh Barat, Ketua DPC Partai Hanura Kota Payakumbuh ini, menyumbangkan uang senilai Rp 20 juta untuk pembangunan Mushalla Nurul Hidayah.
Penyerahan bantuan pembangunan Mushalla Nurul Hidayah, senilai Rp20 juta dari Basri Latief, secara resmi diterima Ketua RT 02, Sudirman didampingi tokoh masyarakat setempat, Ismet Fauzi dan puluhan warga yang hadir dalam acara silaturahmi tersebut.
“Kami bangga punya tokoh seperti Pak Basri Latief, walau tidak terpilih lagi menjadi anggota DPRD, namun tetap mau berkorban memberikan bantuan kepada masyarakat, utamanya untuk pembangunan di Mushalla Nurul Hidayah Keluruhan Ibuah ini,” ungkap Ketua RT 02, Sudirman.
Dikatakannya, atas bantuan yang diberikan Basri Latief untuk pembangunan rumah ibadah tersebut, warga tidak hanya sebatas menyampaikan ucapan terima kasih. Namun lebih jauh dari itu, warga siap memberikan dukungan, jika nanti pada Pilkada Payakumbuh, Pak Basri Latief maju dan mencalonkan diri sebagai bakal calon wali kota atau bakal calon wakil walikota.
“Jika pada Pilkada Payakumbuh nanti Pak Basri Latief sebagai bakal calon wali kota atau bakal calon wakil walikota, baik maju melalui partai politik atau independen, kami warga Kelurahan Ibuah menyatakan siap untuk memberikan dukungan untuk Pak Basri Latief,” ungkap Ketua RT 02, Sudirman disambut tepuk tangan meriah dari puluhan undangan yang hadir.
Sementara itu, Basri Latief yang hadir didampingi istri tercinta Yunizar Jalal, dalam kesempatan itu berpidato menyambut baik ucapan terima kasih dan dukungan yang diberikan masyarakat kepada dirinya.
”Namun hal terpenting dari semua itu, bagaimana hubungan baik dan tali silaturahmi terus terajut dengan banyak masyarakat,“ ungkap Basri Latief.
Dikatakannya, hakekatnya jabatan adalah sebuah amanah yang sangat berat dan harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan Allah SWT.
”Sepanjang amanah itu dimaknai sebagai sebuah ibadah, maka amanah itu akan menjadi berkah dan berarti serta akan memberikan jalan bagi setiap orang yang menjalani dan mengembannya,” ulasnya.
Sekadar diketahui, terganjalnya langkah Basri Latief maju untuk periode kedua kalinya di DPRD Kota Payakumbuh pada Pileg 2019 lalu, bukan berarti mantan Kepala Samsat Kota Payakumbuh yang akrap disapa Dabas Samsat itu, tidak mendapat dukungan signifikan dari masyarakat di daerah pemilihannya.
”Terpilih atau tidaknya seseorang sebagai wakil rakyat, tentu tergantung atas takdir. Artinya, jika Tuhan menghendaki seseorang untuk duduk sebagai anggota dewan, pasti Allah SWT akan memberikan amanah itu. Tentunya, hal demikian berlaku juga kepada saya. Walau sudah berhasil mendapat ribuan dukungan suara dari masyarakat, tapi caleg separtai tidak mendapat dukungan suara signifikan, maka imbasnya saya harus rela dan pasrah tidak terpilih lagi menjadi anggota dewan. Inilah adalah takdir yang harus disyukuri. Mungkin Allah SWT telah mempersiapkan kesepatan dan rezeki lain yang lebih baik untuk saya. Itu adalah rahasia Allah SWT, tidak bisa seorangpun yang bisa menebak. Dan, saya ihklas menerima yang telah digariskan dan takdirkan oleh Allah SWT,” pungkas Basri Latief. (us)