JAKARTA, METRO–Tragedi ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo pada Senin (29/10) lalu, menjadi bahan evaluasi serius bagi pemerintah.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pun bergerak cepat agar tragedi serupa tidak terulang lagi. Salah satunya mengaudit keandalan bangunan pondok pesantren lain di berbagai daerah di Indonesia.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Dewi Chomistriana mengatakan, hingga Desember 2025, pihaknya akan mengaudit keandalan bangunan pondok pesantren di 9
“Kami dari Kementerian PU, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya ditugaskan mengaudit keandalan bangunan pesantren. Tahun ini kami akan melakukan audit 80 pesantren sampai dengan Desember 2025,” tutur Dewi, Jumat (14/11).
Kemudian, pada tahun 2026, Ditjen Cipta Karya akan memperluas jangkauan dan melakukan audit keandalan bangunan ponpes di provinsi-provinsi lainnya.
“Ini jadi perhatian pemerintah, keandalan bangunan dari pondok pesantren ini ke depan akan terus bergulir. (Pondok Pesantren) Al Khoziny termasuk salah satu yang penyelesaiannya segera kita lakukan,” imbuhnya.
Dari hasil audit, Kementerian PU akan menyusun rekomendasi perbaikan bagi pondok pesantren, baik itu kekuatan struktur, manajemen proteksi kebakaran, instalasi kelistrikan, hingga sistem penangkal petir yang lebih aman.
