JAKARTA, METRO–Indonesia mengambil panggung utama dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) dengan menegaskan posisinya sebagai pemimpin aksi iklim global. Pemerintah, melalui Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), hadir dengan membawa serangkaian bukti konkret yang menunjukkan komitmen serius dalam mengatasi krisis iklim.
Dalam forum yang dijuluki “COP of Truth” ini, Indonesia tidak lagi berfokus pada janji, melainkan pada hasil yang telah dicapai. Menteri LH/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan momentum ini digunakan untuk membuktikan bahwa pembangunan hijau tidak hanya sebuah keharusan, tetapi juga sebuah keuntungan.
“COP30 menjadi momentum untuk membuktikan bahwa pembangunan hijau tidak hanya mungkin, tetapi juga menguntungkan. Indonesia membangun kepemimpinan dari aksi nyata, bukan sekadar janji,” ujar Menteri Hanif di Belém, Brasil.
