PERTARUNGAN sengit bakal tersaji di Etihad Stadium, Kamis (6/11) dini hari WIB, saat Manchester City menjamu Borussia Dortmund pada matchday ke-4 fase liga Liga Champions 2025/2026.
Kedua tim berada dalam situasi yang nyaris identik—sama-sama mengoleksi tujuh poin dari tiga laga. Namun, Dortmund sedikit lebih unggul karena memiliki selisih gol lebih baik dan menempati posisi keenam, satu tingkat di atas City.
Pasukan Pep Guardiola tampil konsisten di pentas Eropa musim ini. Menghadapi lawan-lawan tangguh seperti Napoli, Monaco, dan Villarreal, The Citizens sukses meraih dua kemenangan 2-0 dan satu hasil imbang 2-2. Catatan tujuh poin dari tiga laga menempatkan mereka di posisi aman untuk melangkah ke babak 16 besar.
Meski begitu, produktivitas gol masih jadi sorotan. Enam gol dari tiga pertandingan membuat City termasuk tim dengan torehan gol terendah di antara 12 besar saat ini.
Di level domestik, City mulai menemukan ritme terbaiknya kembali. Setelah sempat kalah menyakitkan dari Aston Villa, mereka bangkit dengan dua kemenangan beruntun—masing-masing 3-1 atas Swansea City dan Bournemouth.
Erling Haaland kembali menunjukkan ketajamannya dengan dua gol ke gawang Bournemouth, sekaligus menyamai rekor dua legenda Liverpool sebagai pencetak gol tercepat di Premier League. “Kami mulai menemukan stabilitas permainan. Fokus kami sekarang adalah melanjutkan tren positif di Eropa,” ujar Guardiola dalam sesi konferensi pers jelang laga.
Dari kubu tamu, Borussia Dortmund tampil menakutkan di pentas Eropa. Tim asuhan Niko Kovac selalu mencetak empat gol dalam tiga laga terakhir fase liga—4-4 kontra Juventus, 4-1 atas Athletic Bilbao, dan 4-2 di markas Copenhagen.
Felix Nmecha tampil gemilang dengan dua gol di laga terakhir, sementara Jobe Bellingham menyumbang dua assist yang memperlihatkan kreativitas lini tengah BVB. Dengan total 12 gol, Dortmund kini menjadi tim tersubur kedua di Liga Champions musim ini, hanya kalah satu gol dari PSG.
Namun, performa mereka di Bundesliga justru kontras. Dalam tiga pertandingan terakhir, Dortmund hanya mencetak satu gol per laga, meski tetap meraih tiga kemenangan beruntun, termasuk melalui adu penalti di ajang DFB Pokal.
















