PADANG, METRO–Deputi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinasi Infrastruktur Wilayah (Kemenko Infraswil), M Rachmat Kaimuddin, B.Sc, MBA meninjau lokasi pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik, Senin (27/10). “Guna percepatan pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik ini, kami terus berkoordinasi dengan Agraria Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (ATR BPN), para tokoh adat, masyarakat, serta tentunya pemerintah daerah,” ungkap Rachmat di sela-sela peninjauan.
Kendati demikian, tambah Rachmat, saat ini dalam proses pembangunan fly over tersebut, masih ada Pekerjaan Rumah (PR) untuk berkoordinasi lebih intensif dengan pihak ATR BPN untuk menyelesaikan masalah perizinan lahan.
“Diharapkan, perizinan lahan ini bisa segera tuntas, agar teman-teman Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bisa segera mengakses lokasi lahan yang akan dibangun,’ terangnya.
Diketahui, total biaya investasi pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik sebesar Rp2,8 triliun, ditambah biaya operasional dan pemeliharaan sebesar Rp562 miliar. Sementara, total kebutuhan lahannya seluas 18,7 hektar.
Di mana, 8,6 hektar dari lahan yang digunakan berstatus hutan lindung. Untuk lingkup pekerjaan terdiri dari 2,8 kilometer jalan, itu terdiri dari tiga jembatan.
