Kemenangan yang diraih oleh Barcelona atas Deportivo Alaves punya arti yang penting. Sebab, kini Barcelona tinggal selangkah lagi untuk mengamankan gelar juara La Liga musim 2018/19.
Barcelona mengalahkan Alaves pada laga pekan ke-34 La Liga, Rabu (24/4) dini hari WIB. Pasukan Ernesto Valverde itu menang dengan skor 2-0. Dua gol Barca dicetak oleh Carles Alena dan Luis Suarez.
Dengan tambahan tiga poin, Barcelona kian kokoh di puncak klasemen La Liga. Klub asal Katalan memimpin klasemen dengan 80 poin. Unggul 12 poin dari Atletico Madrid yang ada di bawahnya. Namun, Atletico masih punya satu laga ekstra.
Dengan keunggulan 12 poin, maka Barca bisa merayakan gelar juara La Liga pada tengah pekan ini. Syaratnya, Atletico Madrid harus kalah ketika berjumpa Valencia pada Kamis (25/4) dini hari WIB di Wanda Metropolitano. ”Sekarang kami menunggu hasil dari Atletico,” ucap gelandang Carles Alena.
”Atau, dengan kasus lain [jika Atletico menang], maka kami harus menunggu hingga hari Absetu untuk bisa meraih gelar juara itu bersama dengan para pendukung kami,” sambung Carles Alena.
Akhir pekan ini, Barcelona akan menjamu Levante. Laga akan digelar di Camp Nou pada Minggu (28/4) dini hari WIB. Jika mampu menang, maka Barca akan berpesta di Camp Nou. ”Saya lebih senang jika kami juara pada hari Sabtu [Minggu waktu Indonesia] di kandang dan merayakannya dengan para pendukung kami. Walaupun, jika kami juara sebelum itu, tentu juga akan sangat bagus,” tandasnya.
Carles Alena menilai bahwa gelar juara La Liga musim 2018/19 sangat layak diraih oleh Bercelona. Sebab, mereka sudah menunjukkan permainan konsisten dan bagus. ”Kami pantas untuk meraih gelar juara,” ucapnya.
Sementara, terkait kemenangan atas Alaves, Carles Alena menyebut jika Barcelona sejak awal bermain bagus dan harusnya bisa unggul cepat. Tapi, tidak adanya penyelesaian akhir yang bagus membuat Barca sulit mencetak gol.
“Kami memulai laga dengan baik. Kami punya banyak peluang di babak pertama. Kemudian, mereka membuat kami sempat kesulitan. Saya senang bisa membantu tim [dengan mencetak sebuah gol] dan lebih senang lagi karena ini adalah tiga poin yang sangat penting,” tutup Carles Alena.
Sementara, pelatih Ernesto Valverde menjelaskan alasannya menurunkan Lionel Messi pada kemenangan Barcelona 2-0 atas Deportivo Alaves Menurutnya, Messi dibutuhkan untuk memastikan kemenangan Barcelona.
Barca yang sekarang begitu bergantung pada Lionel Messi. Valverde pernah beberapa kali sengaja mengistirahatkan Messi pada laga-laga yang seharusnya mudah, skuat Barca selalu tampil buruk tanpa Messi.
Hal yang sama terjadi pada pertandingan tersebut. Messi tidak bermain sejak awal dengan maksud memberinya waktu istirahat, tetapi pada akhirnya Valverde terpaksa menurunkan La Pulga di babak kedua meski Barca sudah unggul dua gol.
Hasil Tidak Jelas
Sebenarnya Valverde bisa saja tidak memainkan Messi. Barca sudah unggul dua gol lewat gol Carles Alena di menit ke-54 dan gol Luis Suarez di menit ke-60. Messi baru bermain di menit ke-61.
Namun, ternyata keputusan memainkan Messi sudah dibuat pada jeda paruh waktu. Saat itu Barca tampil buruk di babak pertama dan bisa saja kebobolan beberapa gol lewat peluang-peluang berbahaya yang diciptakan Alaves.
”Gagasannya adalah bahwa dia [Messi] akan bermain karena hasil pertandingan tidak jelas ketika babak pertama berakhir tanpa gol,” kata Valverde.
”Ada yang bilang ini soal sepatu emas, tetapi kami hanya fokus untuk menang. Sudah waktunya bagi dia untuk mendapatkan waktu istirahat dan baru bermain di babak kedua.”
Lebih lanjut, Valverde mengaku keputusannya itu juga mempertimbangkan faktor psikologis pemain. Dia tidak mau menepikan pemain begitu saja dan tidak melibatkannya pada pertandingan, sebab hal itu bisa menumpulkan kemampuan mereka.
”Baik bagi pemain untuk tetap terlibat dan aktif. Anda tidak bisa mengabaikan mereka lalu hanya memainkan mereka untuk satu pertandingan.
”Lalu, soal Carles Alena yang membuktikan kemampuannya dengan satu gol, Valverde menjawab: ”Alena merupakan pemain yang memiliki kemampuan finishing dan menembak yang sangat bagus. Dia datang dalam posisi menyerang, dia mendikte permainan, dia menciptakan situasi di mana kami bisa menyulitkan lawan,” tutupnya. (*/ren)