BUKITTINGGI, METRO -Guna meningkatkan kegemaran membaca dan menulis masyarakat menuju masyarakat belajar yang berujung pada peningkatan kecerdasan bangsa, Pemko Bukittinggi melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kembali menggelar Seminar Pembudayaan Gemar Membaca, di Istana Bung Hatta, Selasa (23/4).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bukittinggi Melvi Abra mengatakan, kondisi minat baca bangsa Indonesia sangat memprihatinkan. Pada tahun 2014, Indonesia menempati urutan ke 60 dari 61 negara dalam hal literasi dan membaca. Namun berdasarkan survey World Culture Index Score tahun 2018, kegemaran membaca masyarakat Indonesia mulai meningkat signifikan. Indonesia menempati urutan ke 17 dari 30 negara.
Dalam hal membaca rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu membaca sebanyak 6 jam per minggu. Mengalahkan Argentina, Turki, Spanyol, Kanada, Jerman, Amerika Serikat, Italia, Mexico, Inggris, Brazil, Taiwan, Jepang dengan masing-masing 3 jam per minggu.
Melvi Abra melanjutkan, dari hasil penelitian, ada beberapa penyebab rendahnya minat baca di kalangan anak Indonesia, yaitu orang tua kUrang suka membaca dan enggan membelikan anaknya buku. Kedua, tingkat ekonomi yang rendah sering menjadi alasan lemahnya daya beli buku masyarakat dan ketiga anak-anak tidak akrab dan merasa asing dengan buku serta memiliki minat membaca yang rendah. Mereka menjadi tak sayang buku karena tidak kenal dan cenderung lebih suka untuk menonton televisi.
”Karena itu perlu upaya pembudayaan gemar membaca agar kelak menjadi masyarakat Indonesia yang berbudaya baca. Menurut UU. No43 /2007 dapat dilakukan dengan tiga cara. Dimulai dari lingkungan keluarga yang merupakan komponen inti dari suatu masyarakat untuk menanamkan kebiasaan membaca sejak dini. }embudayaan gemar membaca melalui satuan pendidikan, baik itu pendidikan dasar, menengah maupun perguruan tinggi,” ulasnya.
Pembudayaan gemar membaca melalui masyarakat dengan cara penyediaan sarana dan prasarana di tempat-tempat umum dengan buku yang berkualitas dan mendorong tumbuh kembangnya taman bacaan, rumah baca atau perpustakaan oleh komunitas. Itulah yang melatar belakangi usaha Pemko Bukittinggi, salah satunya lewat Seminar-Seminar pembudayaan Gemar Membaca.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi Johnni mengatakan, seminar pembudayaan gemar membaca bertujuan meningkatkan kegemaran membaca dan menulis masyarakat menuju masyarakat belajar yang berujung pada peningkatan kecerdasan bangsa. Seminar menampilkan narasumber M. Subhan dan Yosi Molina dengan tema Literasi sebagai Terapi Antisipasi Kecanduan Gadget. Peserta seminar berjumlah 300 orang, terdiri dari guru-guru TK, SD, SMP dan SMA, pengawas sekolah, SKPD terkait dan anggota Komunitas Literasi dan Pemustaka. (u)