PADANG, METRO–Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan selama dua pekan belakangan di berbagai kabupaten kota di wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), efektif untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, bawang dan gula.
Namun, khusus untuk komoditi cabai merah hingga saat ini harganya masih sangat tinggi. Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumbar bersama Pemprov Sumbar dan Perum Bulog berupaya untuk menekan harga cabai merah dengan berbagai upaya, salah satunya mendatangkan pasokan dari luar Sumbar.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumbar Abdul Majid Ikram mengatakan, berdasarkan pemantauan, selama dua pekan pelaksanaan GPM yang telah dimasifkan di beberapa kabupaten kota, dinilai sukses menekan harga beberapa komoditas pangan agar tidak mengalami kenaikan.
“Harga beras medium rentang Agustus-September bertahan dari rata-rata Rp 17.150 mengalami penurunan menjadi Rp 17.100 per Kg. Kemudian gula pasir turun tipis dari Rp18.450 turun tipis menjadi Rp18.350 per Kg,” kata Abdul Majid dalam kegiatan media breafing terkait perkembangan harga pangan di kantor BI Sumbar, Selasa (30/9)
Selain itu, kata Abdul Majid, penurunan harga juga terjadi pada minyak goreng, dari Rp20.950 menjadi Rp20.900 per Liter. Penurunan harga tertinggi komoditas pangan yaitu bawang merah dari Rp 56.500 menjadi Rp33.000 per Kg.
“Tetapi, ada juga harga komoditas pangan yang menunjukkan tekanan harga. Daging ayam naik dari Rp46.973 menjadi Rp48.071 per kilogram, sedangkan cabai merah keriting melonjak tajam dari rata-rata Rp42.443 menjadi Rp78.488 per kilogram,” jelas Abdul Majid.
Abdul Majid menuturkan, terkendalinya harga beras dipicu masifnya pendistribusian beras SPHP ke seluruh wilayah Sumbar dan masyarakat mulai beralih mengonsumsi beras SPHP yang harganya jauh di bawah harga beras medium maupun beras lokal.
“Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap stabilisasi harga beras adalah meningkatnya distribusi dan konsumsi beras SPHP yang disalurkan oleh Perum Bulog. Stabilisasi harga beras relatif terjaga karena masyarakat mulai beralih dari beras medium ke beras Bulog SPHP,” tutur Abdul Majid.
Terkait lonjakan harga cabai merah, Abdul Majid mengakui tidak hanya terjadi di Sumbar, melainkan merata secara nasional. Hal itu disebabkan produksi cabai di tingkat petani mengalami penurunan yang disebabkan berbagai faktor.
