PESSEL, METRO – Saat kesibukan melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara, kebakaran hebat terjadi di gudang logistik KPU Pessel, tepatnya di Kantor Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Koto XI Tarusan yang berada di Kantor Camat Koto XI Tarusan, Senin (22/4) sekitar pukul 01.00 WIB.
Berdasarkan pantuan, kobaran api dengan cepat menghanguskan sebagian logistik kotak suara. Petugas, warga dan pihak keamanan di lokasi sibuk memadamkan kobaran api dengan alat seadanya, sambil menyelamatkan kotak suara.
Bupati Pessel Hendrajoni, Kapolres Pessel AKBP Fery Herlambang dan Dandim 0311 Pessel bersama perangkat daerah turun langsung melihat dari dekat lokasi kebakaran gudang logistik kotak suara di Kecamatan Koto XI Tarusan. Termasuk Tim Inafis Polda Sumbar bersama Polres Pessel turun melakukan olah TKP.
Bupati Hendrajoni berpesan pada masyarakat serta semua pihak agar tetap ikut menjaga situasi keamanan, ketertiban dan ketentraman di wilayahnya. “Atas kejadian ini, biarkan tim penyidik bekerja di lapangan, untuk mencari penyebab kebakaran ini,” tegas Hendrajoni.
Kapolres Pessel AKBP Fery Herlambang menegaskan, hingga sampai ini anggotanya tengah melakukan proses penyelidikkan dengan melibatkan Tim Inafis Polda Sumbar. “Tim tengah melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran. Kita belum bisa simpulkan penyebab kebakaran,” ujar Kapolres.
Untuk mengantisipasi kejadian terulang di wilayah Fery tetap menyiagakan personelnya di setiap kecamatan, atau di tingkat KPPS dan Kabupaten.
Komsioner Divisi Teknis KPU Pessel Medo Patria menjelaskan, berdasarkan data yang ada didalam gudang terbakar terdapat 785 kotak suara dan sekitar 36.000 surat suara, serta menghanguskan 10 kotak suara.
”Masih ada yang belum terhitung. Ada sebagian yang terbakar, tidak hangus semuanya. Dan, masih kita hitung. Dia menunggu petunjuk dari KPU Sumbar dan Bawaslu mengenai kejadian ini,” katanya.
Ketua Panwaslu Pessel Erman Wardison menyebut, sejauh ini pihaknya sedang turun ke lapangan untuk melakukan pengumpulan bukti-bukti dan keterangan saksi. Dan, nantinya segera dikoordinasikan dengan KPU Pessel. “Kita belum bisa simpulkan karena kami sedang kumpulkan bukti-bukti,” ucap Erman.
19 Kotak Suara Terbakar
Komisioner KPU Sumbar Nova Indra menyebut, di lokasi PPK itu terdapat 785 kotak suara yang berasal dari 157 tempat pemungutan suara (TPS). Menyikapi hal tersebut, KPU Sumbar bergerak cepat dengan menurunkan tiga komisioner untuk melanjutkan proses penghitungan surat suara.
“Saat ini tim KPU telah berada di lokasi guna melakukan pendataan dan membantu proses evakuasi. Tim KPU dikomandoi tiga komisioner Yanuk Srimulyani Kordiv Hukum Pidana, Gabriel Daulay Kordiv SDM, Izwaryani Kordiv Penindakan Pelanggaran,” ungkapnya.
Komisioner KPU Sumbar selaku Kordiv Penindakan Pelanggaran Izwaryani mengatakan, proses investigasi dibantu seluruh lapisan keamanan seperti TNI dan Polri.
“Setelah dilakukan penghitungan, sebanyak 19 kotak suara terbakar beserta isinya. Saat ini petugas polisi dan TNI bekerja sama melakukan investigasi dan mencari penyebab kebakaran,” katanya.
Ditambahkannya, surat suara yang terbakar merupakan surat suara hasil pencoblosan warga Nagari Kapuh, Koto XI Tarusan. “Surat suara yang terbakar itu belum dilakukan penghitungan. Kita masih menunggu hasil dari proses investigasi polisi terkait apa penyebab terjadinya kebakaran,” ungkapnya.
Sementara itu, perihal surat suara yang selamat dalam tragedi itu Izwaryani mengatakan bahwa akan dilanjutkan penghitungannya pada Selasa 23 Mei.
“Rencananya penghitungan akan tetap dilakukan di lokasi tersebut karena berdasarkan kordinasi di lapangan lokasi tersebut dalam zona aman,” ungkapnya.
Ketua Bawaslu Sumbar Surya Eftrimen mengatakan, telah mengintruksikan tim di bawah komando Centra Gakumdu untuk melakukan pengawasan. “Saat ini tim Bawaslu tengah melakukan investigasi terkait adakah tindak pidana kecurangan dalam pemilu. Jika nanti ditemukan akan kita kaji lebih lanjut untuk selanjutnya dilakukan supervisi dan pembinaan,” katanya.
Bicara soal total surat suara yang terbakar pihaknya memgaku belum menerima data lengkap dari petugas di lokasi kejadian. “Belum bisa kita total karena masih dalam proses investugasi. Kita berharap tragedi serupa tak terjadi lagi dan semoga suasana demokrasi akan sukses seperti yang kita harapkan,” tutupnya.
Diselidiki Polda
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumbar Kombes Pol Onny Trimurti Nugroho menjelaskan diturunkannya, tim Inafis bertujuan untuk melakukan penyelidikan sehingga nantinya penyebab pasti kebakaran akan terungkap.
“Tim Inafis pagi (kemarin-red) sudah berangkat ke lokasi. Mereka mengumpulkan bukti-bukti penyebab kebakaran di gudang penyimpanan kotak suara Pemilu tersebut,” kata Onny Trimurti Nugroho.
Onny menjelaskan, kasus kebakaran sejauh ini masih ditangani oleh Polres Pesisir Selatan. Dalam penyeldikan, penyidik polres setempat berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu.
“Jadi di wilayah itu kan tim olah TKP-nya kurang mumpuni, karena Inafis hanya Polda Sumbar yang punya. Kita membantu ke sana untuk mengecek penyebab kebakaran. Jadi kita memback-up, bukan kita yang menangani,” ungkap Onny.
Onny menuturkan pihaknya juga belum bisa menyimpulkan apakah gudang penyimpanan kotak suara itu dibakar atau terbakar. Penyebab kejadian akan diketahui setelah hasil uji labor Tim Inafis keluar dengan berbagai alat bukti yang dijadikan sampel nantinya.
“Kita kan masih menunggu laporan hasil tim inafis, tidak bisa langsung menentukannya (dibakar atau terbakar) sebelum ada uji lab. Nanti, akan dicek ke Medan (Laboratorium Forensik) untuk menetukan penyebab kebakaran,” jelas Onny.
Onny menambahkan secara resmi belum ada laporan jumlah kotak suara yang terbakar. Namun, berdasarkan informasi awal Kasatreskrim Polres Pesisir Selatan, ada 10 kotak suara terbakar.
“Kalau untuk teknis, bagusnya ke kasatreskrim atau ke Kapolres. Kalau kami hanya menangani masalah kebakarannya saja. Ada sekitar 6 orang Tim Inafis diperkirakan hanya sehari berada di Pessel untuk mengumpulkan barang bukti,” pungkasnya. (rio/heu/rgr)