JAKARTA, METRO–Di tengah meningkatnya kesadaran global terhadap perubahan iklim dan pentingnya dekarbonisasi, sektor perbankan dituntut mengambil peran aktif dalam mendorong peralihan menuju energi yang lebih bersih. DBS Bank Ltd (Bank DBS), salah satu institusi keuangan terkemuka di Asia, menunjukkan komitmennya sebagai mitra strategis dalam mendukung transformasi menuju ekonomi rendah karbon melalui berbagai skema pembiayaan berkelanjutan.
Bank DBS telah mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam strategi bisnisnya dan berfokus membiayai proyek energi ramah lingkungan. Upaya ini tercermin melalui penerbitan green bonds, pemberian sustainability-linked loans, hingga menjalin kerja sama dengan berbagai pelaku industri energi terbarukan, termasuk di Indonesia.
Tak hanya menjadi penyedia dana, Bank DBS juga turut serta mendampingi perusahaan dalam menyusun roadmap transisi energi secara bertanggung jawab. Hal ini sejalan dengan komitmen Bank DBS untuk mencapai portofolio pembiayaan dengan emisi nol bersih (net zero) pada 2050.
Peran Aktif dalam Strategi Dekarbonisasi
Di tengah tekanan global terhadap pengurangan emisi karbon, kebutuhan perusahaan akan pembiayaan hijau juga disertai permintaan terhadap pendampingan strategis. Bank DBS pun mengambil posisi lebih dari sekadar pemberi pinjaman, menjadi mitra aktif dalam merancang masa depan energi bersih melalui pendekatan konsultatif berbasis data.
Bank DBS turut membantu perusahaan dalam mengidentifikasi langkah-langkah strategis untuk beralih dari energi fosil menuju energi terbarukan, dengan tetap mempertimbangkan aspek risiko operasional, finansial, hingga reputasi.
Dukung Kerangka Pembiayaan Sosial BRI
Di Indonesia, Bank DBS Indonesia menunjukkan komitmen keberlanjutannya dengan menjadi ESG Coordinator dalam penyusunan Social Finance Framework senilai Rp5 triliun milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk tahap pertama.
Kepercayaan ini mencerminkan kapabilitas dan pengalaman Bank DBS dalam memimpin pembiayaan berkelanjutan secara menyeluruh—dari perencanaan hingga mendapatkan opini kedua (SPO) dari S&P Global Ratings. Obligasi yang diterbitkan mendapatkan peringkat tertinggi idAAA dari PEFINDO, menandakan kualitas kredit yang sangat baik dan minat tinggi dari investor.
















