NTB, METRO–Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VIII 2025 menghadirkan momen spektakuler bagi pecinta seni dan olahraga urban. Selama dua hari, 26–27 Juli 2025, Federasi Dancesport & Breaking Indonesia (FDBI) sukses menggelar pertandingan resmi di Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan mempertandingkan 11 nomor dari cabang Dancesport, Breaking, dan Street Dance.
Ajang ini menjadi sorotan nasional karena turut dihadiri oleh dua menteri Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, yang menyaksikan langsung aksi para atlet muda.
Menko AHY dalam keterangannya menyatakan bahwa street dance bukan hanya seni gerak, melainkan bentuk olahraga modern yang punya potensi besar, terutama di kalangan generasi muda.
“Potensinya luar biasa. Saya pribadi menyukai olahraga dan sangat menikmati kreativitas anak-anak muda. Komunitas seperti street dance perlu terus didorong karena di negara maju, cabang seperti ini terbukti punya dampak ekonomi yang signifikan,” ujar AHY.
Sementara itu, Menparekraf Teuku Riefky menegaskan pentingnya pengembangan seni pertunjukan berbasis komunitas, terutama dalam mendorong pariwisata dan representasi budaya lokal.
“Kegiatan seperti ini menjadi sarana strategis dalam pembinaan generasi muda dan peningkatan kualitas seni pertunjukan — dari lokal hingga global,” jelas Riefky.
Ia juga menyoroti peran street dance dalam ekosistem ekonomi kreatif nasional yang mencakup 17 subsektor dalam empat klaster: budaya, desain, media, dan teknologi digital.
“Ekosistem street dance itu kompleks dan lintas sektor. Dari pelatih, koreografer, desainer kostum, hingga talenta muda — semuanya terhubung dengan subsektor musik, media, dan hiburan,” tambahnya.




















