PADANG, METRO–Kasus perampokan brutal yang menimpa nenek Guslina (84 tahun) hendak melaksanakan shalat tahajud di rumahnya yang berlokasi di Blok F No 9 Perumdam, Kelurahan Bungo Pasang, Kecamatan Koto Tangah, Kamis (17/7) sekitar pukul 03.00 WIB, berhasil diungkap Tim Klewang Satreskrim Polresta Padang.
Ternyata, pelaku yang merampok dan menganiaya nenek Guslina adalah keponakannya sendiri bernama Syahrial (51). Bahkan, pelaku Syahrial pascakejadian, di hadapan Polisi sempat berpura-pura bersedih atas musibah yang dialami kerabatnya itu.
Tak hanya itu saja, Syahrial juga sempat mendampingi pihak Kepolisian saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah korban. Namun sandiwara Syahrial terbongkar lantaran ia berbelit-belit saat diinterogasi Polisi. Setelah didesak, Syahrial akhirnya mengakui dirinya lah yang telah merampok korban.
Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol M Yasin mengatakan, pelaku awalnya tidak dicurigai karena justru membantu pihaknya yang sedang melakukan olah TKP di lokasi.
“Pelaku melayani kami di lokasi, menunjukkan detail isi rumah, bahkan terlihat bersedih karena keluarganya menjadi korban,” ujar Yasin, Jumat (18/7).
M Yasin menjaskan, meskipun awalnya selalu berbohong, pelaku akhirnya mengakui perbuatannya setelah diinterogasi selama 13 jam. Menurutnya, dalam interogasi itu cukup banyak kejanggalan keterangan pelaku.
“Kami cecar berbagi pertanyaan hingga akhir pelaku tidak bisa berkilah,” ungkapnya.
Ngaku untuk Biaya Sekolah Anak
Kompol M Yasin menuturkan, dari pengakuan pelaku, ia nekat melakukan aksi pencurian dengan kekerasan ini karena terdesak ekonomi. Pelaku beralasan untuk biaya sekolah anaknya. Namun, kepolisian terus mendalami keterangan pelaku, berikut dengan modusnya. Karena pelaku diketahui juga sebagai pemakai narkoba.












