LIMAPULUH KOTA, METRO–Anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Fraksi Partai Golkar, Fajar Rillah Vesky menyorot degradasi atau penurunan moral, akhlak di Kabupaten Limapuluh Kota sejak beberapa tahun terakhir, sebab banyak peristiwa-peristiwa yang terjadi diluar akal sehat. Adanya bapak yang diduga melakukan persetubuhan terhadap anak kandung, anak tiri, kakek perkosa anak tetangga, istri dianiaya oleh suami (KDRT), pembunuhan, Narkoba serta berbagai peristiwa lainnya yang menyayat hati.
Berbagai fenomena yang terjadi itu menurut Fajar terjadi diberbagai Kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota, sehingga perlu gerakkan bersama dari masyarakat yang berada dan tinggal di daerah dengan Falsafah Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah itu. Diantaranya upaya yang dilakukan adalah dengan peningkatan kapasitas Niniak Mamak serta pemangku kepentingan lainnya untuk kembali berperan membimbing anak dan kemenakannya yang berada di jurang Degradasi moral.
Hal tersebut diungkapkan mantan Wartawan Harian Pagi Padang Ekspres itu disela-sela kegiatan Peningkatan Kapasitas Niniak Mamak Nagari Tungka dan Nagari Situjuah Ladang Laweh yang digelar di Aula Hotel di Kawasan Lubuak Batingkok Kecamatan Harau, Kamis siang 3 Juli 2025. “Iya, kondisi Degradasi moral anak dan kemenaka yang berada dijurang dan sangat mengkhawatirkan saat ini, maka perlu peningkatan kapasitas Niniak Mamak untuk kembali berperan membimbing anak dan kemenakannya,” ujar Putra Situjuah itu.
Lebih jauh ia mengatakan, selain peningkatan peran dan kapasitas Niniak Mamak ditengah masyarakat, bersama anggota DPRD lainya ia juga mendorong lahirnya Peraturan Daerah (Perda) Pelestarian Adat Minangkabau seperti yang lebih dahulu ada di Kota Payakumbuh. “Ke depan memang kita dorong teman-teman di DPRD dan Pemerintah Daerah untuk lahirnya Peraturan Daerah tentang Pelestarian Adat Minangkabau seperti yang telah ada di Kota Payakumbuh. Sebab dengan PERDA tersebut bisa melakukan sentuhan program dan kegiatan lembaga-lembaga adat,” tambahnya.




















