PADANG, METRO – Untuk mengembangkan sektor wisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi masyarakat Sumbar, sangat dibutuhkan sinergitas dan komitmen semua pihak dengan menggelar atraksi yang besar. Sehingga ke depan bisa dijadikan kalender wisata tahunan yang secata rutin diselenggarakan. Salah, dengan mencanangkan Tahun Wisata Minangkabau 2020 mendatang.
Hal itu diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar, Wahyu Purnama A kepada wartawan saat kegiatan diskusi yang bertemakan “Strategi Penguatan Sektor Pariwisata Sumbar Sebagai Pertumbuhan Ekonomi Sumbar” Kamis (11/4) di kantor BI Sumbar. Ia mengatakan untuk mengembangkan sektor wisata Sumbar dibutuhkan inovasi dan terobosan agar kunjungan wisata meningkat.
“Memajukan sektor wisata, harus dengan memacu bagaimana kunjungan wisata ke Sumbar bisa meningkat sehinga berdampak pertumbuhan ekonomi masyarakat. Salah satu upaya yang bisa dilakukan, dengan mencanangkan dan ada kesepakatan tahun atraksi besar di tahun 2020 mendatang. Agar dapat terselenggara dengan baik, tentunya harus dengan kesiapan yang matang,” kata Wahyu.
Wahyu menambahkan berbagai hal yang harus dipersiapkan terutama mengenai akses, seperti bagaiamana jalur pesawat ke sini, bagaimana kelancaran jalan menuju lokasi wisata, ketersediaan hotel dan restoran di lokasi. Di Sumbar, keberadaan hotel dan restoran yang banyak hanya di dua kota yaitu Padang dan Bukittinggi. Sehingga, masih banyak yang perlu ditambahkan di tempat wisata lain masih belum ada.
”Untuk meciptakan kunjujgan wisata yang meningkat, dibutuhkan yang besar dengan membuat iven atau festival. Di Sumbar memang sudah ada atraksi-atraksi yang besar namun belum bisa menarik orang yang banyak untuk datang kesini. Dalam artian masih konsumsi masyarakat lokal,” ujar Wahyu.
Kata Wahyu, sudah pernah menerapkan atraksi yang besar untuk meningkatkan sektor wisata dan mengembangkan ekonomi masyarakat saat mejabat Kepala BI Tasikmalaya. Disana dilakukan kolaborasi antara 4 kabupaten, sehingga menjadi festival sangat besar dan sudah dijadikan sebagai agenda wisata tahunan yang berdampak besar terhadap tingkat kunjungan wisata.
”Saya berharap di Sumbar juga bisa dilaksanakan festival besar seperti itu, karena sangat bermanfaat mengembangkan UMKM dan pariwsiata. Untuk Sumbar potensinya luar biasa untuk berkembang sangat layak. UMKM nya, kuliner, budayanya luar biasa sekali. Tinggal bagaimana kita mengemas, berkolaborasi, bersinegi, komitmen bersama antar daerah, BUMN, swasta. Saya yakin hasilnya pasti akan lebih luar biasa lagi,” jelas Wahyu.
Wahyu mengungkapkan Bank Indonesia sifatnya mendukung, sedangkan kebijakan untuk meningkatkan pariwisata ada di Pemerintah Daerah. Tetapi, Bank Indonesia juga memiliki peran memberikan masukan kepada pemerintah dalam pengembangan UMKM, pengembangan produk kreatif, pengembangan ekonomi syariah dan pengendalian inflasi daerah.
“Kalau dulu peran Bank Indonesi hanya dikenal sebagai pengendalian inflasi daerah dan sistem pembayaran. Sekarang Bi juga berperan dalam memberikan kontribusi yang lebih nyata terhadap perekonomian daerah. Untuk itulah Bank Indonesia juga harus terlibat dalam pengembangan pariwisa,” ungkap Wahyu.
Wahyu menuturkan upaya pengembangan wisata itu, tahap awal pihakmya memfasilitasi dilakukan pertemuan dengan semua pihak melakukan diskusi. Kemudian, dilakukan diskusi yang lebih dalam lagi forusm (Focus Group Discussion) sehingga mengerucut ke teknis, untuk menghasilkan beberapa rekomendasi, yang bisa menjadi masukan bagi pemerintah dan pihak terkait lainnya.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, sangat diperlukan penguatan dan pengembangan sektor pariwisata sebagai penguatan sumber penguatan perkonomian masyarakat Sumbar. Hal ini sejalan dengan masuknya sektor pariwisata Sumbar dalam program prioritas Pemerintah Provinsi Sumbar.
“Perkembangan sektor wisata Sumbar terbilang cukup baik seiring dengan terus tumbuhnya bisnis perhotelan, restoran, dan rumah makan pada pusat rekreasi. Namun kedepan perlu sinergi dan koordinasi yang erat antar instansi dengan pelaku usaha untuk meningkatkan sektor pariwisata di Sumbar,” kata Irwan. (rgr)