PADANG, METRO – Perkembangan tekhnologi informasi, berdampak terjadinya perubahan dalam berbagai kehidupan. Karena itu, perlu upaya mencari proses baru memanfaatkan perkembangan tekhnologi informasi tersebut. Hal tersebut diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara, saat memberikan kuliah umum bertema “Indonesia Merdeka Sinyal”, Kamis (11/4) di Universitas Negeri Padang (UNP).
Rudiantara menyebutkan perubahan yang terjadi seperti, aktivitas belanja yang berubah. Jika dulu masyarakat pergi berbelanja barang ke Pasar Tanah Abang, sekarang belanja bisa langsung ke tempat produksi barangnya melalui online. Begitu juga, dulu menjalankan sumbangan sosial bencana dan lainnya, melalui kotak kardus di pinggir jalan. Sekarang mengumpulkan sumbangan bisa online. Perubahan ini perlu menjadi perhatian. “Kita harus mencari proses baru dengan memanfaatkan tekhnologi,” terangnya.
Perkembangan teknologi tidak hanya di kota besar, tetapi seharusnya juga di desa-desa. Rudiantara menyebutkan, dirinya punya mimpi peternak dan petani di desa-desa, dapat memanfaatkan tekhnologi baru.
Rudiantara juga menyebutkan, saat ini perkembangan baru didorong oleh pola-pikir baru generasi muda. Pertanyaannya ke mana anak- anak muda Minang? “Jangan sampai generasi muda Minang tertinggal dan tidak mampu mengikuti perkembangan baru tekhnologi sekarang ini,” harapnya.
Kuliah umum yang dihadiri ribuan mahasiswa dari UNP dan perguruan tinggi lainnya di Sumbar ini, dilaksanakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo. Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan teleconference Menteri Kominfo, Rudiantara dengan Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabagalet. Hadir pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, mitra relasi, OPD di lingkungan Pemprov Sumbar, Civitas Akademika UNP.
Rudiantara menegaskan, tekhnologi harus berdampingan dengan kearifan lokal. Karena itu, pemerintah melalui Kemenkominfo menurutnya saat ini menyikapi perubahan dampak dari perkembangan tekhnologi informasi ini, mereformasi dirinya. Pemerintah memfasilitasi generasi muda, dengan membuta regulasi yang yang lebih mudah untuk perizinan berbagai usaha yang memanfaatkan tekhnologi informasi.
Selain itu, Kemenkominfo memfasilitasi membangun infrastruktur tekhnolog informasi dan komunikasi. “Tahun ini kita merayakan kemerdekaan RI, tapi internet belum merdeka. Pertengahan tahun ini, tidak ada lagi perkotaan yang tidak punya akses internet yang cepat,” ungkapnya.
Khusus di Sumbar, Rudiantara menjamin, semua SMP SMA di Sumbar akan disediakan internet kecepatan tinggi. Termasuk puskesmas dan rumah sakit dan seluruh pelayanan publik, juga akan dibangun infrastruktur internet kecepatan tinggi. Rudiantara mengungkapkan, saat ini terapat 14 perusahaan besar tekhnologi di dunia yang tidak memerlukan lagi ijazah perkuliahan empat tahun. Namun, yang dibutuhkan perusahaan tersebut berupa keterampilan dan kemampuan yang harus melewati ujian.
“Untuk menjawab tantangan ini, kita harus berpikir out of the box. Tidak ada batasan sama sekali. Kita datang pemikiran apa tuangkan?,” ungkapnya
Digital Talent Scholarship
Rudiantara mengungkapkan, Indonesia masih kekurangan digital talent yang menguasai tekhnologi untuk menghadapi era industri 4.0. Untuk mengatasi permasalahan ini, Kemenkominfo mengembangkan Digital Talent Scholarship. Digital Talent Scholarship ini menerima lulusan apa saja di seluruh Indonesia, untuk meningkatkan keterampilannya bukan knowledge-nya. “Ada 40 perguruan tinggi yang bergabung. Targetnya, 20 ribu lulusan digital talent yang telah tersertifikasi,” ungkapnya.
Peserta Digital Talent Scholarship ini selama dua bulan mengikuti pelatihan dan diberi uang saku. Di Provinsi Sumbar, pusatnya yakni di Kota Padang. Tahun ini, sudah disiapkan 400 digital talent dari Padang.
“Untuk Digital Talent Scholarship ini, Universitas Andalas dan Politeknik Negeri Padang yang gabung di Sumbar. Kami akan carikan lapangan pekerjaan untuk mereka. Yang dipelajari tekhnologi, artifisial intelegensia. Syaratnya lulus test. Tahun lalu pilot projects, sediakan 1000, yang ikut 46 ribu,” ujarnya.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan, ada tiga kabupaten yang tertinggal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan SDM menapaki era industri 4.0 saat ini.
“Tiga kabupaten tersebut, yakni Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat dan Solok Selatan. Dari hari ke hari kita menata pembangunan secara bertahap di toga kabupaten ini,” ujarnya.
Nasrul Abit mengungkapkan, baru 18 titik di tiga kabupaten tersebut yang sudah bisa diakses internet. Masih kurang 70 titik lagi. Nasrul Abit berharap, agar Menkominfo dapat memenuhi 70 titik tersebut, sehingga ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dapat terlaksana secara keseluruhan di Sumbar pada tahun 2020 nanti. Rektor UNP, Ganefri mengatakan, perubahan yang terjadi saat ini membuat dunia usaha dan industri dan lapangan kerja terus tumbuh dan berkembang. Karena itu mahasiswa dan generasi muda perlu menambah wawasan dan meningkatkan keterampilan untuk menjawab kebutuhan era industri 4.0 ini. ”Ada 13 skil yang dibutuhkan menjawab tantanga ini. Namun, yang mendekati, dibutuhkan keterampilan yang dapat memecahan masalah. Keterampilan ini yang dibutuhkan,” terangnya. (fan)