LIMAPULUH KOTA, METRO–Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto menyebutkan bahwa kolaborasi Kementerian Kehutanan dengan Badan Karantina Indonesia (Barantin) serta instansi lainnya sangat dibutuhkan guna mendukung peningkatan kualitas mutu ekspor komoditas potensial di daerah. Peningkatan kualitas ini diharapkan akan menambah nilai secara ekonomi.
Hal tersebut disampaikan pada Expo Kelompok Usaha Pertanian Sosial (KUPS) sekaligus Pelepasan Bahan Baku Ekspor Kopi di Lembah Harau, Kota Limapuluh Koto, yang merupakan salah satu kegiatan Kunjungan Kerja masa Reses Komisi IV DPR RI pada Sabtu, (21/6). Turut mendampingi dalam kegiatan tersebut Kepala Barantin, Sahat M. Panggabean.
“Kolaborasi Kementerian Kehutanan dengan Badan Karantina Indonesia akan membantu para petani memenuhi standar mutu ekspor kopi agar sesuai dengan standar negara tujuan,” tutur Titiek.
Pada kesempatan tersebut, sebanyak 8 ton kopi robsuta asal Lembah Harau dilepas dan selanjutnya dikirim ke Medan untuk dikumpulkan dengan kopi dari daerah lain. Selain 8 ton kopi tersebut, akan ada 11,2 ton lainnya yang berasal dari Sumatera Utara. Setelah dipastikan kesehatannya, kopi tersebut akan diekspor ke Uni Emirat Arab.
Sahat menjelaskan, selanjutnya pemeriksaan karantina guna fasilitasi ekspor tersebut harus dilakukan di Medan yang mana merupakan tempat pengeluaran akhir.
“Barantin tentunya akan mendukung ekspor melalui penjaminan kesehatan komoditas yang akan dikirim ke negara tujuan. Tidak hanya pendampingan dari Karantina Sumatera Barat, selanjutnya total 19,2 ton kopi yang terkumpul di Medan akan diperiksa dan diterbitkan sertifikat kesehatannya oleh Karantina Sumatera Utara,” jelas Sahat.
Barantin dalam menjalankan tugas dan fungsinya, senantiasa berupaya menjaga keamanan hayati dan apa yang dilakukan Barantin semuanya untuk mendukung swasembada pangan.

















