PADANG, METRO–Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Padang Tahun Ajaran 2025/2026 resmi dibuka mulai 19 Juni dan berakhir pada 22 Juni mendatang. Masalah jaringan yang tidak stabil menjadi hambatan utama, terutama saat mencoba masuk ke akun di hari pertama pendaftaran, Kamis (19/6).
Selain karena sistem yang lelet, problem lainnya adalah orang tua murid kesulitan dalam menyimpan data anaknya, karena sistem menyebutnya gagal. Selain itu, orang tua harus lebih teliti dalam menginput data semua anak, salah satunya input data Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Mekanisme SPMB merupakan pengganti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dalam sistem penerimaan murid baru di semua jenjang untuk ajaran sekolah tahun baru. Seluruh tahapan proses pendaftaran hingga daftar ulang, dapat diakses secara online oleh wali atau murid melalui laman resmi https://psb.diknaspadang.id/
“Untuk proses masuk ke halaman resmi diknas, tidak ada masalah. Namun, ketika sudah diminta nama siswa dan pilihan sekolah, lalu untuk menyimpannya, selalu gagal. Berkali-kali dicoba tetap tidak bisa,” ungkap Defit (40), salah satu orang tua siswa kepada POSMETRO, Kamis (19/6).
Ia mengaku, anaknya akan mendaftar di dua pilihan sekolah sesuai domisili, yakni SMP 31 dan SMP 10 Padang. Namun, hingga Kamis siang, Defit menyebut masih belum bisa mendaftarkan sang anak secara online, karena gagal dalam penyimpanan data.
“Mungkin siang hari banyak yang daftar dan masuk ke laman resmi disdik. Mungkin, nanti sore atau dicoba kembali proses unggah dokumen anak saya, mudah-mudahan tidak gagal lagi,” sebut Defit.
Hal serupa disampaikan Nanda (44), warga Parupuak Tabing, kemarin. Nanda yang akan mendaftarkan anak laki-laki ke SMP ini juga mengaku, kesulitan dalam mengakses pendaftaran. Ia mengeluhkan situs SPMB yang lemot.
“Mungkin karena banyak akun yang masuk untuk pendaftar dan mengakses situs laman resmi Diknas Padang. Rencananya, anak mau mendaftar jalur domisili dengan pilihan nomor pertama, SMPN 13 Padang,” sebut Nanda.
Nanda menyebut mengatakan sudah membuka link pendaftaran sejak pagi. Namun, saat untuk mendaftar akun tidak bisa. Dia pun meminta Diknas untuk memperbaikinya agar bisa mendaftarkan anaknya ke sekolah tujuan.




















