PADANG, METRO–Kebakaran dahsyat melanda pabrik pengolahan karet milik PT Teluk Luas yang terletak di Jalan By Pass, Kelurahan Tanjung Saba Pitameh Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang terbakar pada Minggu, (18/5) siang sekitar pukul 12.20 WIB.
Api melalap setidaknya dua gudang yang dijadikan tempat penyimpanan karet hasil produksi pabrik tersebut. Api berkobar-kobar dari karet yang tersusun di gudang. Karet yang terbakar menimbulkan asap hitam pekat yang membubung hingga 20 meter.
Beberapa kali suara ledakan terdengar dari bangunan tersebut yang membuat warga sekitar merasa panik. Selain itu, gumpalan asap hitam pekat membumbung tinggi hingga membuat langit di kawasan itu menghitam. Warga yang bermukim di sekitar kawasan pabrik karet mulai mengeluarkan barang-barang dari rumah.
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya kobaran api ke pemukiman penduduk. Selain petugas damkar, personel Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang juga turut membantu, termasuk menyiagakan mobil ambulans untuk mengantisipasi apabila jatuhnya korban jiwa.
Tidak hanya itu, para pengemudi ojek dalam jaringan (online) juga ikut membantu polisi mengurai kemacetan di sekitar jalan menuju lokasi kejadian. Namun sejumlah mobil ambulans telah disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dampak dari kebakaran dahsyat itu.
Kapolsek Lubuk Begalung Kompol Robby Setiadi Purba mengatakan petugas damkar dan polisi terus berupaya memadamkan api, termasuk memindahkan masyarakat sekitar ke lokasi yang lebih aman. Selain itu, pihaknya dibantu TNI melakukan sterilisasi lokasi dan akses menuju lokasi kebakaran.
“Lokasi kebakaran disterilkan untuk memudahkan proses pemadaman api oleh tim pemadam, juga akses jalan menuju ke lokasi juga disterilkan. Masyarakat dievakuasi untuk menjauh dari lokasi kejadian,” kata Kompol Robby di lokasi kejadian.
Pemadaman Butuh Waktu Lama
Hingga pukul 21.30 WIB atau sembilan jam sejak kebakaran terjadi, api masih terus menyala. Sulitnya api untuk dipadamkan diduga disebabkan oleh material yang mudah terbakar yang berada di dalam kompleks perusahaan tersebut.
Dibalik garis Polisi yang dipasang oleh pihak berwajib, berdiri ratusan masyarakat yang menyaksikan petugas melakukan proses pemadaman api. Selain itu, juga berdiri orang-orang yang keluarganya bekerja di dalam perusahaan tersebut yang sejak awal musibah tidak ada kabar, yang menunggu dengan harap-harap cemas.
Salah seorang petugas Damkar mengatakan sulitnya api dipadamkan dikarenakan banyaknya titik-titik api yang sulit untuk dijangkau.
“Semua kekuatan sudah kami kerahkan. Sekitar 10 unit armada sudah berada di lokasi, namun api belum dapat dipadamkan sepenuhnya, masih ada titik-titik api yang sulit untuk dijangkau,” katanya.

















