Anggota Komite Eksekutif PSSI Gusti Randa menjelaskan soal kondisi keuangan organisasinya. PSSI tidak bisa disamakan dengan federasi negara lain.
Anggaran PSSI belakangan disebut sedang kosong. Mundurnya Timnas Indonesia Putri di Piala AFF U-15 menjadi salah satu dampak dari minimnya anggaran.
PSSI sejatinya memiliki sumber dana, seperti dari sponsor, dari kompetisi, dan anggaran khusus dari FIFA. Muncul pertanyaan kemanakah aliran uang tersebut?
Gusti menjelaskan kondisi keuangan PSSI tidak sama dengan federasi negara lain. Perputaran uang juga memiliki sistem sendiri.
“Kami tidak bisa membandingkan federasi Indonesia dengan negara lain. Selalu kami ini terjebak dalam soal membanding-bandingkan. Dari sisi luas daerah, saya kira Edy Rahmayadi (eks Ketum PSSI) pernah cerita, kami luas banget. Anggaran untuk jalankan Liga 1 kami profesional kami itu anda tidak bisa bandingkan dengan negara lain,” ujar Gusti.
“Kenapa dananya kosong? PSSI itu sama dengan federasi lainnya. Mendapatkan APBN harus duduk yang benar. Ketika mengikuti multievent, ketika federasi punya agenda sendiri maka federasi cari duit. Dari mana duit kami? dari partnership,” sambungnya.
“Ada bentuknya sponsor, ada barter. Partnership itu tidak berbanding lurus dengan kegiatan-kegiatan. Karena ada kegiatan PSSI yang bisa disponsori ada kegiatan PSSI yang sponsor tidak mau karena mungkin bukan event,” lanjutnya lagi.
Terkait iven-iven yang dilakukan PSSI, apakah itu tidak menimbulkan dana segar untuk PSSI, Gusti Randa mengatakan “Misal kami bicara tentang bagaimana merekrut wasit licensing, itu kan bukan event yang bisa kami jual untuk sponsor. Itu kan federasi. Kalau pertandingan bisa dicari sponsornya,” tutupnya (heu)
