PADANG, METRO–Sumatera Barat (Sumbar) dengan kekayaan alam dan budayanya, kini semakin mudah dijelajahi berkat layanan kereta api yang menghubungkan berbagai destinasi wisata dan pusat keramaian.
Tiga layanan utama angkutan penumpang di wilayah operasional PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) II Sumbar yakni Kereta Api (KA) Minangkabau Ekspres, Lembah Anai, dan Pariaman Ekspres menawarkan pengalaman perjalanan yang nyaman, terjangkau, dan penuh pesona.
Jika mencari cara terbaik dan terjangkau menikmati keindahan alam pesisir barat Sumbar, KA Pariaman Ekspres adalah jawabannya. Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Reza Shahab menyampaikan, KA Pariaman Ekspres yang beroperasi 10 perjalanan sehari ini melayani rute Pauh Lima–Padang–Pariaman-Naras.
Dengan harga tiket Rp5.000, kereta ini menjadi pilihan favorit wisatawan dan masyarakat mengunjungi Pantai Gandoriah di Pariaman. Perjalanan sekitar 1,5 jam ini menyuguhkan pemandangan alam yang memesona, panorama laut yang tenang, hamparan sawah hijau dan desa tradisional yang masih kental nuansa budaya lokal.
Sampai di Pariaman, wisatawan dapat langsung berjalan kaki menuju Pantai Gandoriah, objek wisata andalan yang hanya berjarak 200 meter dari stasiun. Setiap tahunnya selama Festival Tabuik, lonjakan penumpang kereta ini menjadi bukti peran pentingnya dalam mendukung pariwisata lokal.
“Naik KA Pariaman Ekspres itu seperti paket wisata singkat yang murah meriah. Saya bisa menikmati laut, kuliner khas Minang, dan pulang sore harinya dengan tenang,” kata Rahmat, seorang wisatawan asal Jakarta.
Sementara, KA Minangkabau Ekspres merupakan layanan kereta api bandara kelas eksekutif yang menghubungkan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dengan pusat Kota Padang. Tidak hanya mendukung konektivitas, layanan ini juga menawarkan pengalaman wisata yang edukatif dan ramah pelajar melalui program tiket rombongan edukatif.
KA Minangkabau Ekspres beroperasi 12 perjalanan sehari, melintasi rute BIM–Stasiun Pulau Aie, membawa penumpang menyusuri bentang alam khas Ranah Minang: dari pemukiman tradisional, sawah terbentang, hingga kota tua bersejarah di Padang. Jalur ini menjadi jendela wisata yang menggabungkan kemudahan transportasi, keindahan alam, dan kekayaan budaya.




















