JAKARTA, METRO–Keterbatasan slot penerbangan di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, membuat puluhan kelompok terbang (kloter) jamaah haji Indonesia menjalani rute tidak sesuai skenario. Mereka akan tiba di Arab Saudi dari Bandara Madinah dan pulang kembali ke Tanah Air dari Madinah. Normalnya mereka pulang ke Tanah Air dari Bandara Jeddah.
Perkembangan tersebut disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief dalam rapat bersama Komisi VIII DPR kemarin (28/4). “Ada 36 kloter gelombang satu yang akan pulang (ke Tanah Air) dari bandara Madinah,” katanya.
Rinciannya adalah Embarkasi Lombok (LOP) Kloter 1, 2, 4, 5, 6, dan 7. Kemudian Embarkasi Makassar (UPG) Kloter 1-9, 12, 13, dan 16. Berikutnya Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) Kloter 1, 2, 5, 7, 8, dan 9. Lalu Kloter 11, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 24, 27, dan 28.
Seperti diketahui skema bakunya adalah jamaah haji gelombang I mengambil rute pemberangkatan dari Indonesia ke Madinah. Kemudian pulangnya dari Jeddah ke Indonesia.
Khusus untuk 36 kloter tadi, setelah melakoni ibadah haji di Makkah harus melakoni perjalanan darat sekitar 5-6 jam ke Madinah. “Segala biaya yang timbul, menjadi tanggung jawab maskapai,” kata Hilman.
Dalam rapat itu, Hilman juga menyampaikan soal persiapan asrama haji. Sesuai jadwal, jamaah akan masuk asrama haji mulai 1 Mei depan.
Rencananya pelepasan secara resmi dilakukan di Asrama Haji Pondok Gede. Rencananya jamaah akan dilepas pukul 00.30 WIB pada 2 Mei dini hari.
Kemenag sudah menyiapkan skema penerimaan jamaah selama di asrama haji. “Kami menggunakan skema one stop service,” jelas Hilman.
