PARIAMAN, METRO – Sejumlah pengrajin rajutan dari sentra rajutan di Kota Pariaman mendapat pelatihan pengembangan rajutan selama empat hari. Kamis (4/4).
Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kota Pariaman, Gusniyeti Zaunit, menyampaikan, pelatihan pengembangan rajutan di nilai penting agar tidak ketinggalan pasar.
Kombinasi rajutan ke pakaian, mukena dan alat rumah tangga tentulah memberi warna baru dan lebih menarik pasar.
Ia menjelaskan, kombinasi pakaian wanita dengan rajutan pun sudah mendunia dan terbukti bisa mendongkrak pasar dan memberi gairah pada pengrajin atau pelaku usaha.
Ada sebanyak 180 peserta yang mengikuti pelatihan itu. Nanti, mereka akan dilengkapi dengan sertifikat usai pelatihan. Di Kota Pariaman, sebagian besar pelaku usaha ini sudah memanfaatkan sosial media untuk memasarkan usahanya.
“Bahkan pasar produk rajutan yang telah dikolaborasikan dengan pakaianan sudah sampai ke luar negeri, seperti ke Brunai dan Malaysia,” jelasnya.
Setidaknya, ada tiga ratus lebih pelaku UKM rajutan di Kota Pariaman yang eksis mengisi permintaan pasar.
“Kota Pariaman adalah kota tujuan wisata, dan ada tiga juta lebih kunjungan pelancong ke kota ini di tahun 2018 lalu,” ujarnya.
Sebagai kota tujuan wisata dan banyak pengunjung tersebut UKM harus tumbuh dengan ragam produk dan ke khasannya. Produk UKM dengan ke Khasanya itu sudah ada, tinggal lagi menjaga pasar dengan trendnya.
Walikota Pariaman Genius Umar menyampaikan, pelatihan pengembangan rajutan salah satu bentuk dalam peningkatan produk rajutan dengan turunannya agar lebih baik dengan pasar yang lebih luas.
Pelatihan tentu akan lebih banyak ilmu yang bakal didapat, tidak hanya soal pengembangan mode rajutan yang berkolaborasi dengan pakaian, mukena dan alat rumah tangga, tapi bisa juga soal manajemen pasar yang lebih luas dengan pemanfaatan IT.
Oleh sebab itu, peserta harus mengikuti pelatihan dengan sebaik-baiknya dan banyak manfaat untuk kemajuan usaha. Sehingga pertumbuhan wisata benar-benar diikuti dengan pertumbuhan UKM. (z)