ilustrasi
LIMAPULUH KOTA, METRO–Masyarakat Situjuah Limo Nagori dihebohkan dengan penemuan mayat seorang warga Jorong Sialang, Nagari Situjuah Tungkar, Kabupaten Limapuluh Kota gantung diri di dangau. Korban, Jamaan (77), semasa hidup dikenal sebagai sosok tua yang religius. Shalat jamaahnya tak pernah tinggal.
Kejadian menghebohkan itu bermula saat warga bernama Nema, hendak menuju parak miliknya dengan melalui jalan persis depan dangau Jamaan (77). Alangkah terkejutnya Nema, saat matanya tiba-tiba melihat tubuh manusia tergantung lunglai akibat lehernya terjeret lilitan selembar kain. Saat itu juga Nema, yang seharusnya hendak menuju kebun berputar arah kembali kekampung untuk memberi tahu masyarakat atas apa yang dilihatnya.
“Awal tahunya ada masyarakat yang lewat dekat pondok tinggal tempat Jamaan gantung diri. Kemudian masyarakat itu yang memberi tahu kepada masyarakat lainnya, sehingga masyarakat lansung melihat kelokasi dan menghubungi pihak kepolisian,” jelas Wali Nagari Situjuah Tungkar A Datuak Lelo Batuah.
Kematian Jamaan dengan cara tidak wajar dengan gantung diri, kontan saja membuat masyarakat setempat heboh. Maklum Jamaan, merupakan sosok yang dikenal tidak memiliki riwayat sakit, namun kuat dugaan Jamaan mengalami stres sehingga nekat mengakhiri hidupnya.
“Dia masyarakat yang rajin beribadah ke masjid. Sebelum meninggal, beliu sehat-sehat saja. Baik cara bergaulnya serta lainnya, jadi kami terkejut juga dengan apa yang terjadi. Sehari-hari memang dia tinggal sendiri dirumahnya yang berjarak sekitar 50 meter dari tempat dia gantung diri. Sementara anaknya Jasmiati juga tinggal tidak jauh dari tempat tinggalnya,” jelas Walnag.
Mantan Wali Jorong Sialang, Mitra Zulhirman, kepada sejumlah wartawan mengatakan, selama hidupnya gaek yang sehari-hari tinggal dengan seorang kemenanakannya itu, pernah dua kali menghuni panti jompo. “Namun, beberapa waktu belakangan, gaek Jamaan tinggal bersama kemenakannya, hingga akhirnya dia diketahui tewas bunuh diri,” ungkap Mitra Zulhirman.
Camat Situjuah Limo Nagori, Kabupaten Limapuluh Kota Yan Agusra, menyebut dimana Jamaan, setelah ditemukan lansung dibawa ke RSUD Adnan WD Payakumbuh untuk dilakukan visum et repertum.
“Jamaan itu tinggal sendiri sejak isterinya meninggal. Dan memang tempat tinggalnya tidak jauh dari anaknya, tidak diketahui pasti apa yang membuat dia nekat gantung diri di kebun milik keponakannya itu. Pondok tempat gantung diri itu juga tidak ada penghuni, biasanya dijadikan oleh keponakannya untuk menunggu Durian,” jelas Camat.
Kapolres Payakumbuh AKBP Yuliani kepada sejumlah wartawan menyebutkan, hasil pemeriksaan penyidik dan diperkuat dengan hasil visum et repertum pihak RS Adnan WD Payakumbuh, dipastikan kematian Jamaan tidak ada tanda-tanda tindak kekerasan dan murni bunuh diri. ”Hasil pemeriksaan sementara, diduga korban mengalami gangguan stres semenjak ditinggal istrinya,” sebut Kapolres. (us)