SEMARANG, METRO – Vice President Regional Public Policy & Government Relation Go-Jek Damar Juniarto mengatakan, ketentuan perhitungan kuota mitra driver di setiap daerah berbeda-beda.
Menurut Damar, pihaknya masih menghitung ketentuan jumlah kuota karena kebutuhan masyarakat terhadap transportasi online sangat tinggi.
”Pada Juni 2019 kami akan beri perhitungan kuotanya,” kata Damar dalam Konferensi Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2019 di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/3).
Dia menambahkan, pihaknya juga sudah memiliki rencana mengenai lahan dan parkir bagi mitra Go-Jek. “Di beberapa kota sudah kami lakukan kerja sama lahan drop antar jemput,” kata Damar.
Damar menuturkan, beberapa area itu di antaranya hotel, mal, dan tempat pelayanan umum. “Ini akan menghindarkan kemacetan dan kesemrawutan,” imbuh Damar.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengakui menjamurnya ojek online tanpa adanya pembatasan dapat menghasilkan permasalahan baru. Salah satunya ialah kemacetan.
”Sebab, setiap kota memiliki keterbatasan tempat dan jalan,” kata Yana.
Wali Kota Bogor Bima Arya memaklumi persoalan transportasi ojek online sudah sangat masif ada di mana-mana.
Menurut Bima, harus ada forum yang lebih tinggi untuk membahas penyelesaian masalah itu.
”Persoalan ini akan kami bahas untuk bisa sampai di forum Kementerian Perhubungan,” kata Bima. (jos/jpnn)