PADANG, METRO – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang digelar serentak mulai 25 Maret hingga 28 Maret 2019, ternyata menyimpan harapan yang besar bagi Pemprov Sumbar. Target yang dipasang dalam UNBK di SMK mencapai 100 persen.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan, saat ini untuk pelaksanaan UNBK SMK baru 99 persen. Hal ini dikarenakan masih ada satu daerah yang belum bisa melaksanakan, yakni Kepulauan Mentawai dengan 3 SMK dan jumlah peserta UN 110 orang.
“Dalam hasil kelulusannya kita harapkan 100 persen. Tidak hanya untuk UNBK, untuk pelajar SMK di Mentawai yang masih melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) juga diharapkan hal yang sama,” kata Nasrul Abit, Kamis (28/3).
Menurut Nasrul Abit, apabila bisa lulus 100 persen, maka akan mampu meningkatkan posisi secara nasional, ke peringkat yang lebih baik. Berkaca kepada pada 2018 lalu, dapat dikatakan hasilnya dalam kategori merosot. “Nilai rata-rata UN siswa SMA/sederajat di Sumbar mengalami penurunan. Faktornya yang kita lihat ialah tingkat kesulitan soal UN turut berubah. Dari tahun ke tahun itu kesulitan soal terus meningkat,” ujar Nasrul Abit.
Catatan Dinas Pendidikan Sumbar, untuk Padangpanjang menempati posisi pertama dalam nilai rata-rata SMA jurusan IPA maupun IPS. Sedangkan untuk SMK, peringat pertama diduduki Bukittinggi dengan total nilai 208,88. Kedua, Padangpanjang dengan total nilai 192,73 dan ketiga ditempati Sawahlunto dengan total nilai 191,46.
UN SMA/MA
Sementara itu, Ketua Panitia Ujian Nasional Sumbar, Bustavidia menjelaskan, dengan berakhirnya hari ini pelaksanaan UNBK SMK, selanjutnya UN untuk SMA/MA sederajat akan dilaksanakan mulai 1, 2, 4, 8 April 2019. Kemudian diikuti SMP/MTs pada 22-25 April 2019.
“Secara keseluruhan peserta UN tahun 2019 ini ada sebanyak 710 sekolah dengan peserta 83.547 orang. Tahun ini belum semua sekolah yang melaksanakan UN berbasis komputer,” papar Bustavidia.
Bustavidia menyebutkan, di 2019 ini jumlah sekolah yang akan melaksanakan UNBK itu untuk SMA diikuti 306 sekolah dengan rincian 219 sekolah negeri dan 87 swasta. MA diikuti 204 sekolah, yakni 48 negeri, dan 156 swasta. Sementara untuk SMK dilaksanakan 200 sekolah yakni 107 negeri dan 93 swasta.
Selain itu, daerah yang masih Ujian Berbasis Nasional Kertas dan Pensil (UNKP) pada umumnya masih terkendala soal sinyal intertet dan jaringan listrik. Seperti di Kepulauan Mentawai, Kabupaten Solok, dan beberapa daerah lainnya.
“Untuk UN SMA yang melaksanakan kertas dan pensil dilaksanakan di 12 SMA negeri dan swasta, dengan peserta 756 orang. UNKP MA 3 sekolah swasta, pesertanya 61 orang. SMALB 12 sekolah negeri dan swasta, pesertanya 30 orang. SMK 3 sekolah negeri dan pesertanya 110 orang,” terang Bustavidia.
Sementara untuk UN SMP, ada 532 sekolah yang akan melaksanakan UNBK dengan peserta 54.060 siswa, MTs 283 sekolah. Paket C akan dilaksanakan UNBK di 132 titik yang tersebar dimasing-masing kabupaten/kota dengan peserta 5.272 orang, sementara Paket B 140 titik dengan peserta 4.305 orang.
Meskipun telah banyak sekolah yang menyelenggarakan UNBK, tapi masih ada sekolah yang masih melaksanakan UNKP. Namun jumlahnya tak sebanyak tahun sebelumnya.
Bustavida juga menjelaskan, untuk jadwal UN 2019, untuk UN SMK akan dilaksanakan pada 25-28 Maret 2019. UN SMA/MA sederajat dilaksanakan 1,2,4,8 April 2029, UN susulan SMK dan SMA/MA sederajat dilaksaakan 13-14 April 2019.UN Paket C dilaksanakan 12-16 April. Ujian susulan Paket C tanggal 26-30 April 2019.
UN SMP/MTs dilaksanakan 22-25 April 2019, ujian susulannya dilaksanakan 29-20 April. Selanjutnya untuk UN Paket B dilaksanakan 10-13 Mei 2019, UN susulannya dilaksanakan 17-21 Mei 2019. UN untuk perbaikan SMA/MA, SMK, Paket C dilaksanakan 27-30 Juli 2019. (mil)