PADANG, METRO – Untuk menjamin kelancaran Pemilu serentak 2019, personel Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Sumbar menempatkan 75 personel untuk menjaga keamanan selama proses Pemilu di wilayah-wilayah kepulauan dibantu dan juga dibantu personel dari Polres setempat. Hal itu diungkapkan Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal, usai peresmian gedung baru Ditpolair Polda Sumbar, di Bungus, Kamis (28/3). Ia menjelaskan dalam pengamanan Pemilu wilayah kepulauan, yang diutamakan memang personel Pol Air, larena berhubungan dengan wilayah perairan.
”Kita sudah floating pengamanan untuk Pemilu. Selain pengamaann dari Polres setempat, juga dibackup oleh personel Polair. Seperti Mentawai ada beberapa pulau yang mesti kita amankan. Makanya, peesonel Polair juga kita geser ke Mentawai,” kata Irjen Pol Fakhrizal.
Irjen Pol Fakhrizal menjelaskan selain menjaga keamanan pemilu 2019, personel Ditpolair, juga diharapkan mampu menjaga kawasan perairan Sumbar agar terhindar dari kejahatan perairan, mengingat wilayah perairan Sumbar sangat luas.
”Untik menjaga keamanan di perairan Sumbar, kita punya sekitar 160 personel. Dalam menjalankan tugas dibantu personel Polairud di tujuh Polres se- Polda Sumbar. Dengan adanya semangat kerja yang terbangun, kawasan perairan Sumbar khususnya dibidang kriminal laut bisa diantispasi dengan baik,” ungkap Irjen Pol Fakhrizal.
Sementara itu, Direktur Polisi Perairan (Dirpolair) Polda Sumbar AKBP Soelistijono mengatakan fokusnya saat ini adalah pengamanan pemilu 2019. Personel Ditpolair akan menjaga keamana di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
”Nanti ada 75 personel yang akan BKO (Bantuan Kendali Operasi) ke Mentawai, bertugas melakukan pengaman di TPS (Tempat Pemungutan Suara) di sana. Memasuki masa pemilu, atas atensi pimpinan difokuskan untuk pengamanan pemilu untuk daerah kepulauan sesuai tupoksi yang telah ditentukan,” ujar AKBP Soelistijono.
Begitu juga potensi kerawan keamanan pemilu, AKBP Soelitijono menyebut hampir sama dengan daerah daratan terutama hal pergerakan masyarakat melakukan kampanye antar pulau. Untuk itu, pihaknya juga fokus pada pengamanan untuk antisipasi terjadinya kecelakaan di laut.
”Patroli di laut, Polairud Polda Sumbar memiliki 11 kapal di tambah kapal dari Satuan Air tujuh Polres. Tentang tindakan kriminal di perairan, Dir Polairud itu menyebut tidak begitu mendominasi dan mengkhawatirkan. Namun, sejauh ini yang sering ditindak adalah kerawanan tentang penggunaan alat tangkap ikan oleh mayarakat,” pungkasnya. (rgr)