SOLSEL, METRO – Pelaksaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di hari kedua di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Solok Selatan (Solsel), dua siswa tidak bisa hadir karena sakit. Sedangkan pada hari pertama semua siswa yang berjumlah 300 hadir semuanya.
“Hari ini ada dua siswa pada shif pertama tidak bisa mengikuti ujian karena sakit. Di sekolah kita, ujian UNBK dilakukan sebanyak tiga shif,” ujar Kepala SMK 1 Solsel, Efrizol, Selasa (26/3).
Ia menambahkan, mereka yang tidak bisa hadir mengikuti ujian karena berhalangan sakit, bisa mengikuti ujian susulan yang dilaksanakan pada 13-14 April nanti. Siswa yang tidak masuk arena sakit pada shif pertama itu, merupakan berasal dari jurusan akutansi dan perkantoran.
“Yang tidak hadir itu, dari dua jurusan yang berbeda, tapi pada hari pertama, mereka hadir,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, selama pelaksanaan UNBK dari hari pertama dan kedua, semua berjalan aman dan lancar tidak ada kendala yang berarti. Tentunya ini yang diharapkan hingga berakhirnya UNBK.
“Selama pelaksanaan ujian, hal yang paling kami takutkan adalah terjadinya pemadaman listrik, karena inoli akan berpengaruh, apalagi kepada perangkat komputer yang digunakan para siswa. Alhamdulilah, selama dua hari pelaksanaan ujian, tidak pemadaman listrik, hendaknya ini berlanjut hingga pelaksanaan UNBK berkakhir,” jelasnya.
Sementara itu, Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Muaro Labuah, Aprinaldo menyebutkan, ketika pelaksanaan UNBK di Solsel, pihaknya telah mengatur ulang jadwal pemeliharaan jaringan yang telah terencana, jika jadwalnya bertepatan dengan UNBK.
“Dinas Pendidikan sudah menyurati kami, agar tidak ada pemadaman listrik saat pelaksanaan UNBK dan kami akan siap membantu ini dengan mengatur ulang jadwal pemadaman akibat pemeliharaan jaringan,” tuturnya.
Ia menyebutkan, pihaknya tentu akan berusaha optimal, untuk tidak ada pemadaman listrik. Yang ditakutkan adalah terjadi bencana, sehingga menganggu jaringan.
“Diharapkan juga pihak sekolah untuk menyiapkan genset, untuk antisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (afr)