PAYAKUMBUH, METRO – Pemilik rumah semi permanen di RT 3 RW 02 Talawi, Kelurahan Ompang Tanah Sirah, Kecamatan Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh, Dalnis (45) terpaksa melompat dari pintu jendela. Dia menyelamatkan diri dari kobaran api yang sudah membesar menghanguskan rumahnya, Selasa (26/3) sekitar pukul 04.15 WIB.
Hanya baju di badan yang tersisa. Seisi rumah termasuk satu unit motor yang digunakan Dalnis untuk berusaha sebagai buruh harian lepas, ikut hangus dilalap si jago merah. Dalnis kini harus menumpang di rumah family yang dekat dari lokasi.
“Hanya baju yang tingga di badan sajo nan ado lai Pak. Usai shalat Magrib saya pergi membeli nasi untuk makan malam.
Sesampai di rumah saya kaget lilin yang saya bakar, sudah padam. Kemudian ruang tamu rumah sudah basah-basah. Sebuah tikar shalat saya terbakar. Tapi saya lengah saja,” cerita pria yang tinggal seorang diri dirumah itu, Selasa (26/3).
Namun, nahas, pada pukul 04.00 WIB, Dalnis merasakan suhu panas menyengat tubuhnya. Saat terbangun dia melihat api sudah besar. Akhirnya Dalnis memilih menyelamatkan diri dari jendela rumahnya.
“Saya sangat kaget, mendadak rumah saya bercuaca panas sekira pukul 04.00 pagi, saya terbangun ternyata api sudah membesar di dalam rumah. Saya mendobrak jendela dan menyelamatkan sapi yang tertambat di kandang, belakang rumah. Sarupo ikolah nasib ambo kini Pak,” terangnya.
Informasi dari tetangga korban, bahwa ada kobaran api dari rumah sepeninggal Dalnis usai Magrib. Tetangga langsung membawa air untuk padamkan api.
“Awalnya kami kira hanya api unggun. Karena Del sering membuat unggun setiap sore untuk menghalau nyamuk. Karena ada seekor sapi di belakang rumah korban. Dan api itu berhasil dipadamkan karena masih kecil,” cerita tetangganya Yurnita.
Saat api membesar pada pukul 04.15 WIB jelang Subuh, mobil Damkar langsung datang ke lokasi. Namun, api dengan cepat membesar karena rumah semi permanen yang ditempati Dalnis sebahagian terbuat dari kayu.
“Kami lihat api sudah membesar dan kami mencoba menelepon Damkar, tidak beberapa lama tiga unit mobil Damkar sampai di lokasi, namun api cepat membakar,” sebutnya.
Bhabinkantibmas Kelurahan OTS, Aipda Ardiman kepada media menyebutkan bahwa hingga saat ini penyebab kebakaran masih dalam penyidikan.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Kerugian materil berupa bagunan dan isinya, diperkirakan Rp30 juta,” terang Ardiman.
Diurai Ardiman, kronologis kejadian, sekira jam 19.00 WIB sewaktu korban mau beli nasi dan lilin masih hidup setelah pulang dilihat saksi Yurnita sedang memadamkan api yang membakar handuk dan sajadah, serta kasur.
Setelah itu korban tidur. Sekira jam 04.30 WIB, kembali saksi Yurnita melihat api sudah membakar rumah korban dan saksi langsung membangunkan korban dan menelpon pihak Damkar.
“Api diperkirakan dari kasur kapuk sisa kebakaran siap Magrib yang belum padam,” tandas Ardiman.
Lurah OTS, Erizal saat dihubungi media melalui handphone selulernya menjelaskan bahwa saat ini penggalangan bantuan masih bersifat manual dari warga OTS. Dirinya dan masyarakat berharap bantuan untuk korban dari Pemko Payakumbuh.
“Kita sudah laporkan kejadian ini secara berjenjang. Semoga ada bantuan dari Pemko Payakumbuh melalui dinas terkait. Kita juga akan ajukan permohonan bantuan kepada Dinas Perumahan Rakyat dan Baznas. Semoga cepat terkumpul dana, dan warga siap untuk goro membangun rumah Dalnis kembali. Terima kasih kepada warga yang telah membersihkan puing sisa kebakaran,” tutupnya. (us)