PASAMAN, METRO – Bupati Pasaman, Yusuf Lubis buka acara diskusi dan pelatihan petani serai wangi yang digagas oleh Bank BRI Lubuk Sikaping. kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Flom Mitra Lubuk Sikaping. Kamis, (21/3). Kegiatan yang dilaksanakan Bank BRI Lubuk Sikaping dalam Diskusi dan Pelatihan Petani Serai Wangi Pasaman mengangkat tema “Prospek Bisnis Dan Budidaya Serai Wangi,” di Pasaman.
Dalam peresmian tersebut turut hadir Bupati Pasaman Yusuf Lubis, Forkompimda Pasaman, Kodim 0305 Pasaman, Balitro Solok, Pelaku Bisnis Serai Wangi dan 25 Kelompok Tani di Pasaman.
Pemimpin Cabang BRI Lubuk Sikaping, Rio Nugroho menyebutkan, upaya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk adalah berperan sebagai agent of development yang terus dilakukan.
Dalam kesempatan itu Bank BRI Lubuk Sikaping selain melaksanakan kegiatan diskusi dan pelatihan pihaknya kembali memberikan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli kepada 25 para Kelompok Tani Serai Wangi di Pasaman, yakni berupa bantuan Alat Suling minyak serai wangi.
“Kegiatan ini merupakan komitmen kami untuk turut memberdayakan ekonomi masyarakat dan menindaklanjuti rentetan dari kegiatan Bank BRI pada beberapa bulan lalu,” katanya.
Dimana beberapa bulan yang lalu kata dia pihaknya telah meresmikan Teras Nusantara (Gapura), dan menyerahkan bantuan CSR BRI kepada Masyarakat Petani Serai serta bantuan perbaikan atau renovasi Masjid di Jorong Lundar Nagari Panti Timur Kecamatan Panti.
Rio menjelaskan, melalui CSR yang diberikan ini. Diharapkan dapat meningkatkan skala usaha bagi petani sehingga produktivitas meningkat dan memberikan manfaat untuk petani serai wangi di Pasaman.
Rio juga berharap kepada para peserta pelatihan dan pendidikan Serai Wangi tersebut bisa sebagai wadah bagi para petani serai lainnya dan mampu menjadi agent pendidikan budidaya Serai Wangi di Kabupaten Pasaman nantinya.
Rio kembali menjelaskan bahwa Program teras BRI Nusantara tersebut merupakan wujud nyata peran BRI dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) dengan pola pembentukan kraktek usaha.
Sementara itu tujuan dari program tersebut kata dia untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam mengelola potensi menuju kemandirian, berdasarkan pengembangan potensi daerah sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Di samping itu kata Rio, dengan diselenggarakkannya kegiatan Pelatihan dan Pendidikan Bisnis Serai Wangi tersebut mampu menumbuhkan embrio bisnis bagi Petani Serai Wangi dan pelaku bisnis khususnya dengan peserta pelatihan yang telah diciptakan Bank BRI sebagai calon-calon nasabah yang potensial.
“Dengan kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat sekitar serta merupakan wujud kepedulian dan kecintaan dari Bank BRI kepada masyarakat. Kedepan, BRI berharap penyaluran Dana CSR dapat terus ditingkatkan dan memberikan lebih banyak manfaat bagi masyarakat,” kata Rio.
Pantauan koran ini, Dana CSR diserahkan secara simbolis oleh Pemimpin Cabang BRI Lubuk Sikaping kepada Bupati Pasaman Yusuf Lubis, yakni berupa bantuan alat suling serai wangi dengan total 15 unit.
Sementara itu, Bupati Pasaman, Yusuf Lubis dalam kesempatan itu mengucapkan terimakasih kepada pihak Bank BRI Cabang Lubuksikaping atas bantuan dana CSR yang diserahkan kepada para petani serai wangi di daerah itu.
Menurut Bupati, saat ini kontribusi BRI kepada masyarakat sangatlah besar dari pada jumlah tabungan masyarakat yang ada di Bank BRI saat ini. Bupati berharap dengan adanya bantuan itu kepada para kelompok tani di daerah itu mampu meningkatkan tarap ekonomi kerakyatan dan menjadikan motivasi bagi para petani lainnya untuk mengembangkan segala potensi pertanian dan perkebunan di Pasaman.
“Semoga dengan adanya bantuan dana CSR dari BRI ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat kedepan, dan masyarakat bisa membudidayakan tanaman Serai Wangi sebagai tanaman unggulan di Pasaman karena tanaman Serai Wangi memiliki prospek yang tinggi,” kata Bupati.
Bupati dalam kesempatan itu menjelaskan, saat ini daerah Pasaman memiliki luas areal tanaman Serai Wangi seluas 2547 Hektar di 12 kecamatan dengan total produksi sekitar 132.000 Kg Per Tahun.
“Sekitar 1578 Hektar sudah menghasilkan, sedangkan 969 Hektar lagi belum menghasilkan. Dan luas areal ini sudah sejalan dengan Visi-misi Pemkab Pasaman yakni Sejahtera, Agamis, Berbudaya,” katanya. (cr6)