JAKARTA, METRO–Sepuluh hari jelang pemungutan suara, kampanye pilkada yang ramah untuk perempuan dikobarkan. Kemarin (17/11) Bawaslu bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), KPU, serta organisasi sipil melakukan deklarasi pilkada damai untuk perempuan.
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan, setiap warga negara punya hak politik yang sama. Namun, dalam praktiknya, kaum hawa masih sering mendapatkan diskriminasi maupun kekerasan dalam politik.
“Kita harap pemilih perempuan bisa bebas dalam menyalurkan hak pilihnya maupun hak dipilihnya,” ujar Bagja di acara deklarasi Kampanye Pilkada Damai 2024: Perempuan Berani Mengawasi dan Memilih, Bersama Lawan Diskriminasi di Jakarta, Minggu (17/11).
Mengacu hasil kajian Kalyanamitra, perempuan dalam beberapa kasus terintimidasi dalam pemilu. Dalam menentukan pilihan, banyak kasus dipaksa suami memilih calon tertentu. Kemudian, calon perempuan yang mendapat stigma negatif dalam kampanye. Becermin dari pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) Februari lalu, menurut dia, kasus kekerasan terhadap kaum hawa meningkat.
Bagja berharap kasus-kasus diskriminasi ke depan tidak terjadi lagi. Namun, jika masih terjadi, Bawaslu siap menangani laporan dari masyarakat. Kepada tim kampanye, dia mewanti-wanti untuk tidak melakukan kampanye yang diskriminatif. “Agar berhati-hati dan mempunyai kemauan untuk bersama-sama karena setengah lebih pemilih adalah perempuan,” katanya.
