ALANGLAWEH, METRO – Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Sumbar menjamin stok beras yang ada di gudang Bulog sebanyak 6.300 ton atau dalam kondisi cukup dan aman serta dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan hingga 3 bulan ke depan.
Kepala Bulog Divre Sumbar, Muhammad Anwar mengatakan, stok beras di Sumbar cukup memenuhi kebutuhan selama Ramadhan, bahkan diprediksi mencukupi hingga tiga bulan ke depan. Masyarakat tidak perlu khawatir, Bulog memastikan stok aman.
“Stok Sumbar saat ini 6.300 ton, kalau dengan kebutuhan kita perbulan akan tahan stok selama tiga bulan ke depan, dan setelah tiga bulan itu kita masih punya stok (beras). Jadi tidak perlu dikhawatirkan,” kata M. Anwar saat ditemui POSMETRO, Selasa (19/3).
Stok beras yang masih aman, dengan begitu Bulog menganggap saat ini belum perlu dilakukan impor beras. Karena, Bulog terus berusaha mempertahankan keberadaan beras petani lokal yang selama ini menjadi produk unggulan bagi wilayah Sumbar.
“Kami berencana untuk mempertahankan produksi beras lokal punya, bila perlu ditingkatkan produksi dan distribusinya, dan ini perlu ada dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumbar,” kata M. Anwar
Selain itu, M. Anwar menyebutkan, memasuki musim panen pada April-Mei 2019 ini, Bulog akan menggenjot penyerapan beras petani. Kebijakan tersebut dilakukan guna menghindari gejolak harga beras pada masa panen nanti.
“Kita masuk April-Maret mulai ada panen lebih besar. Kami lagi melakukan itu untuk penyerapan. Meskipun Januari-Februari ada panen tapi kan tidak serentak,” sebut M. Anwar.
Di sisi lain, M. Anwar menjelaskan, bahwa konsumsi beras saat ini sangat tergantung pada jenis dan daerahnya. Setiap daerah dan konsumen sudah memiliki karakteristik beras tersendiri. Apalagi beras Sumbar memiliki khas maka Bulog akan terus menambah stok beras.
“Beras Sumbar sangat spesifik, kita memikirkan bagaimana beras ini melekat pada orangnya. Ketika kita hitung kebutuhan masyarakat yang di sini, maka kita harus menghitung juga kebutuhan masyarakat tetangga di Riau, Bengkulu, Jambi. Sehingga kebutuhan beras tetap stabil,” ujar M. Anwar. (mil)