WALI Kota Pariaman H Genius Umar mendukung masyarakat yang mengolah aloe vera atau yang lebih dikenal sebagai lidah buaya menjadi salah satu minuman untuk kesehatan.
”Tanaman tersebut banyak khasiat untuk kesehatan diantaranya sebagai obat penyakit maag, obat kecantikan, dan juga sebagai minuman segar,” kata Walikota Pariaman Genius Umar, kemarin.
Katanya, pemko sangat masyarakat Desa Kampung Apar Kecamatan Pariaman Selatan yang telah mengolah lidah buaya ini menjadi sebuah monuman untuk kesehatan.
Jadi katanya, perlu masyarakat perlu membuayakan di rumah masing-masing, seperti kelompok Dasawisma dan setelah besar nantinya diolah menjadi minuman yang menyehatkan seperti olahan Nata de Coco Lidah Buaya.
”Jika telah dmeikian tentu perkeonomian masyarakat kita di Kota Pariaman juga meningkat. Paling tidak para ibu-ibu rumah bisa menambah uang belnja dapurnya dari menanam lidah buaya ini,” ungkapnya.
Ketua Dasawisma Mawar I Desa Kampung Apar Rasniwati menyatakan awalnya diakhir tahun 2017 sebelum mengolah lidah buaya ini menjadi Nata de Coco.
”Saya mengkonsumsinya sebagai obat dari penyakit maag yang saya derita kala itu dan Alhamdulillah setelah meminumnya sakit maag saya hilang dan tidak pernah kambuh lagi sampai sekarang,” katanya.
Katanya, dari situ tercetuslah idenya untuk menjadikan lidah buaya sebagai nata de coco, karena lidah buaya itu kaya akan vitamin, mineral, dan juga mempunyai serat yang tinggi.
“Saya mulai mencari resep atau cara mengolahnya dari berbagai buku, media elektronik, dan juga berbagai pelatihan, setelah berhasil baru saya kembangkan disembilan kelompok Dasawisma yang ada di Desa Kampung Apar,” ujarnya.
Beliau juga mengatakan untuk pembibitan lidah buaya itu sendiri sudah dibantu oleh Dinas Pertanian saat itu dan Mulyadi selaku Kepala UPT dari Dinas Pertanian Kota Pariaman juga berjanji akan membantu untuk mengurus label halal dari MUI, Kesehatan dari Dinas Kesehatan dan juga PIRTnya sehingga produk nata de coco olahan dari Dasawisma Desa Kampung Apar ini bisa mempunyai nilai jual yang bagus dan juga bisa menjadi produk andalan di Desa Kampung Apar.
“Untuk cara pengolahannya sendiri diproses dengan cara yang higienis dengan menggunakan gula murni dan tidak menggunakan pemanis buatan apalagi pengawet sehingga olahan dari lidah buaya ini bebas kolestrol dan baik untuk kesehatan dan untuk biaya pengolahannya di gunakan biaya dari dana PKK yang ada,” lanjutnya.
Untuk Kota Pariaman sendiri olehan nata de coco Dasawisma Kampung Apar banyak sedikitnya sudah dikenal oleh masyarakat, selain dipromosikan lewat media sosial juga sering mengikuti bazaar atau pameran yang diadakan oleh Pemerintah Kota Pariaman dan produk hasil inovasi dari dasawisma Kampung Apar ini juga mendapatkan dukungan dari Wali Kota Pariaman, Dinas Pertanian, khususnya Kepala Desa dan masyarakat Desa Kampung Apar. (efa)