PADANG, METRO–Pasukan oranye yang menjadi garda terdepan menjaga kebersihan di Kota Padang, tersinggung. Hati mereka tersayat setelah mendengar kabar, jerih payah mereka tidak dihargai. Ini diungkapkan oleh salah satu Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota-Wakil Wali Kota Padang saat debat, Sabtu malam (26/10).
Dia menyinggung Kota Padang tidak dapat Adipura, dalam lima tahun terakhir “Beberapa kawan ikut menyaksikan debat yang disiarkan langsung lewat salah satu TV lokal. Terkejut saat salah satu paslon menyebut Kota Padang tidak lagi meraih Adipura, simbol kebersihan. Kami yang bekerja di lapangan dari Subuh sampai malam, sepertinya tak dihargai,” ujar Syamsuar, salah satu petugas kebersihan alias pasukan oranye kepada wartawan, belum lama ini di Padang.
Menurutnya, silakan saja debat dalam menghadapi Pilkada Padang menjual gagasan dan berbagai program untuk mencari simpati masyarakat. Tetapi yang berkaitan dengan pekerjaan para pasukan oranye, jangan diseret-seret pula ke arah politik.
“Adipura itu adalah kebanggaan kami. Apresiasi pemerintah kepada pasukan oranye yang telah berjasa dan menjadi garda terdepan. Baik saat Mahyeldi jadi Wali Kota Padang maupun Hendri Septa jadi Wali Kota Padang, kami ikut menjemputnya di bandara BIM. Kami keliling kota. Bahagia dan senang kami, saat Wali Kota Padang menyebut kami adalah pahlawan Adipura. Wali Kota sebelumnya juga begitu. Jerih kami dihargai,” terang dia.
Syamsuar menambahkan jangan hanya Adipura yang menjadi barometernya. Namun dari kasat mata Padang kelihatan bersih sudah cukup. Memang menjadi benar-benar bersih semua lingkungan kota seperti yang diharapkan, tentu butuh kepedulian dan kebersamaan semua pihak. Tidak bisa sepenuhnya ditimpakan kepada pasukan oranye.
Benarkah Padang tidak dapat Adipura? “Dapat kok,” kata Hendri Septa saat debat tersebut. “Adipura yang diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) itu wujud apresiasi pemerintah kepada pasukan oranye,” tambahnya.
Bahkan Hendri Septa memuji kinerja pasukan oranye atau petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang yang telah membersihkan Kota Padang tanpa kenal waktu, sehingga Kota Padang menjadi indah dan nyaman.
“Terima kasih telah menjaga kebersihan Kota Padang, rumah kita, tempat kita tinggal. Saya banyak mendapat laporan dari tamu-tamu kita yang datang bahwa Kota Padang itu bersih,” ucap Hendri Septa saat menggelar jamuan sarapan pagi bersama ratusan tenaga kebersihan Kota Padang di Kantor DLH Kota Padang, di Jalan Simpang Rambutan Balai Baru, Kelurahan Gunung Sarik Kecamatan Kuranji, Senin (20/2/2023).
Data yang didapat, jumlah pasukan oranye di Kota Padang mencapai 585 orang. Separohnya ASN, separohnya lagi berstatus pegawai honor. Yang pegawai honor ini, upah dibayarkan di atas UMP. Dapat pula jaminan BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan.
Tiga minggu setelah jamuan sarapan itu, dapat kabar Kota Padang peraih penghargaan Adipura. Semua berkat kerja keras “pasukan oranye” selama ini serta kepedulian warga dalam menjaga kebersihan.
“Berkat kerja keras tidak kenal lelah petugas kebersihan kita selama ini, serta kepedulian warga menjaga kebersihan kota, akhirnya kita mendapat Adipura,” ujar Hendri Septa ketika itu.
Raihan prestasi ini tidak terlepas dari upaya Pemko Padang peduli mengajak warganya bergotong royong. Setiap pekan warga diajak bergotong royong. Bahkan, Pemko Padang melaksanakan program bersih-bersih yang bertajuk “Padang Bagoro”.
