SUNGAI LAREH, METRO – Jelang Ramadhan, Dinas Pertanian Kota Padang tidak mencemaskan stok beras di Kota Padang. Pasalnya persediaan beras cukup untuk tiga bulan ke depan.
”Untuk stok beras kita tak masalah. Justru yang perlu kita khawatirkan adalah cabai, daging dan ayam,” sebut Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Syaiful Bahri kemarin.
Menurutnya, pada Ramadhan, tingkat konsumsi nasi menurun. Sehingga tidak terlalu dikhawatirkan. Syaiful mengakui, untuk cabai, Dinas Pertanian dan OPD terkait akan berkoordinasi lagi dengan daerah sumber, Brebes.
Sementara untuk ayam potong atau ayam boiler sebutnya, akan dilihat lagi stoknya di lapangan. Pihak perusahaan diharapkan tidak menaikkan harga sembarangan jika stok menipis. Paling tinggi kenaikan hanya bisa ditolerir sebesar 5 persen.
”Memang kalau ayam boiler ini perusahaan pemainnya sedikit. Kita berharap tak ada kenaikan. Paling tinggi hanya 5 persen saja,” sebutnya.
Syaiful menjelaskan, pada 2020, akan dibangun RPU (rumah potong unggas). Sebab saat ini ada perusahaan distributor ayam yang melakukan pemotongan ayam sebanyak 20 ribu seminggu di Medan. ”Makanya kita lihat ada pangsa pasarnya. Kita mau bikin RPU di tahun 2020 nanti,” tegasnya.
Untuk pasokan daging, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencek lagi ketersediaannya. Apalagi jelang Ramadhan. Diakuinya, saat ini Kota Padang belum mandiri dalam memenuhi kebutuhan pokok. Sebagian besar masih tergantung pada pihak lain.
Sebelumnya, Kabag Perekonomian Pemko Padang, Edi Dharma mengatakan stok berbagai komoditi kebutuhan pokok untuk sepanjang Ramadhan nanti dinilai cukup. Dengan ketersediaan ini, maka diprediksi harga-harga selama Ramadhan akan terkendali.
“Kita sudah berkoordinasi dengan distributor masing-masing kebutuhan pokok. Stok selama tiga bulan ke depan aman,” sebut Edi Dharma, Rabu (13/3) lalu.
Ia mengatakan, stok beras ada sebanyak 13.800 ton, cukup untuk persediaan lima bulan. Stok gula 1.329 ton cukup untuk tiga bulan, stok minyak goreng 26.678 liter cukup untuk 3 bulan. Stok terigu sebanyak 21 ribu ton cukup untuk 3 bulan, stok daging sebanyak 38 ton cukup untuk tiga bulan. Begitu juga dengan gas 3 kg dan kuota PLN.
“Alhamdulillah, kita sudah berkoordinasi dengan elemen-elemen terkait. Stok untuk tiga bulan ke depan aman. Jadi kita prediksi pada Ramadhan nanti tak akan ada lonjakan harga,” tegas Edi Dharma.
Saat ini, sebut Edi, untuk memenuhi kebutuhan, Kota Padang telah menjalin kerja sama dengan daerah lain di Sumbar dan luar Sumbar. Seperti cabai dengan Jawa dan Aceh, beras dengan Pesisir Selatan, telur dan ayam dengan Payakumbuh dan Pariaman. Dengan kerja sama itu diharapkan tak ada lagi kendala selama Ramadhan.
Saat ini, rata-rata Kota Padang sebut Edi, baru mampu memenuhi kebutuhan 30 sampai 40 persen. Sisanya diambilkan dari luar.
“Kita selalu berkoordinasi dengan daerah penghasil. Ketika ada lonjakan harga, kita akan upayakan menstabilkan harga dengan membeli dengan partai besar dari daerah penghasil untuk selanjutnya dilakukan operasi pasar,” tandasnya.
Dengan ketersediaan stok yang cukup ini sebutnya, diharapkan masyarakat tidak perlu cemas dan menimbun barang. Sebab, jika banyak yang menimbun, maka akan mempengaruhi harga di pasaran.
“Kalau banyak yang menimbun, stok barang sedikit, spekulan akan bermain,” katanya. (tin)