SUDIRMAN, METRO – Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Cabang Payakumbuh, Atmi Mesra, menyebut, mengapa setiap penduduk perlu memiliki jaminan kesehatan. Pertama sebut Atmi Mesra, tarif biaya pelayanan kesehatan terus mengalami kenaikan.
Kemudian, pergeseran pola penyakit dari infeksi ringan kepenyakit degeneratif kronis. Terus, pasien tidak mempunyai pilihan memiliki posisi tawar yang lemah mendapatkan informasi yang asimetris. Juga karena perkembangan teknologi kedokteran semakin maju dan terkahir kenapa harus memiliki jaminan kesehatan, karena sakit berdampak sosial dan ekonomi.
“Jika sakit maka kita akan berupaya untuk berobat. Saat membayar sendiri tentu akan berdampak kepada ekonomi dimana pendapatan dan tabungan berkurang. Kemudian karena sakit akibat membayar sendiri juga berdampak sosial sebab barbagai cara ditempuh untuk membiayai pengobatan tersebut,” terang Atmi Mesra, ketika sosialisasi program JKN-KIS tingkat Kelurahan se-Kota Payakumbuh yang diikuti 77 orang pada 13-14 Meret 2019 lalu di salahsatu hotel di Kota Payakumbuh.
Sosialisasi yang berlangsung selama dua hari ini dimana pada hari pertama diikuti dari utusan Kecamatan Payakumbuh Barat dan Selatan dengan peserta 40 orang. Kemudian pada hari kedua diikuti dari Kecamatan Payakumbuh Timur, Utara dan Latina dengan jumlah 37 peserta. BPJS Kesehatan Juga mendatangkan narasumber dari Dinas Sosial Kota Payakumbuh dan Dinas Kesehatan.
Atmi Mesra juga menyebut bahwa dengan program JKN-KIS masyarakat memiliki jaminan kesehatan dengan sistim saling tolong menolong. Ada peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran) dan Non PBI. “Dengan sistim gotong royong maka semua tertolong. Satu orang masyarakat peserta JKN-KIS yang sakit ditolong oleh peserta JKN-KIS yang sehat,” tuturnya.
Selama ini sebut Atmi Mesra, ada kata-kata orang miskin dilarang sakit. Ini muncul karena mahalnya biaya untuk berobat. Bahkan karena sakit banyak orang menjadi miskin, akibat harus membayar dengan biaya sendiri dan tabungan. Namun, dengan lahirnya Program JKN-KIS, setiap orang berhak mendapatkan pasilitas yang sama dalam pelayanan kesehatan dengan sistim gotong royong semua tertolong.
Bahkan sejak BPJS Kesehatan lahir masyarakat berbondong-bondong mendatangi fasilitas kesehatan mulai dari tingkat Postu, Puskesmas hingga Rumah Sakit. Bahkan RS acap kali penuh akibat ramainya pasien yang berobat dengan beragam keluhan sakit. Kini tampak semua orang dapat menikmati layanan kesehatan dimana saja hanya dengan membawa kartu JKN-KIS.
“Itulah mengapa pentingnya memiliki kartu JKN-KIS. Sehingga saat sakit kita bisa langsung datang ketempat fasilitas kesehatan hanya dengan membawa kartu JKN-KIS. Kita tidak perlu berfikir dari mana biaya berobat, karena semuanya sudah gratis dengan JKN-KIS,” sebutnya penuh senyum.
Untuk saat ini di Kota Payakumbuh sebut Kepala Cabang BPJS Kesehatan Payakumbuh, Ryaan Abdullah Putra, sudah mencapai 96,4 persen dari penduduknya terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Dan Pemerintah Kota Payakumbuh sangat komit untuk terus meningkatkan kepesertaan program JKN-KIS.
“Untuk Payakumbuh kepesertaan JKN-KIS sudah mencapai 96,4 persen. Dan kita berharap pada tahun ini bisa 100 persen masyarakat Payakumbuh memiliki jaminan kesehatan. Maka kita BPJS Kesehatan terus melakukan sosialisasi pentingnya program JKN-KIS,” sebut Ryaan Abdullah Putra.
Ryaan Abdullah Putra juga sangat optimis untuk daerah Lima Puluh Kota dan Kabupaten Tanah Datar, bisa mencapai cakupan kepesertaan 100 persen. Untuk itu pihak BPJS Kesehatan juga tidak henti-henti melakukan sosialisasi keberbagai sekmen masyarakat terkait manfaat program JKN-KIS.
“Kita terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat keberbagai sekmen. Sehingga masyarakat dapat memahami dan berpartisipasi dalam program JKN-KIS ini. Karena dengan sistim ta’awun, saling tolong menolong, maka semuanya tertolong,” sebut Ryaan begitu Kepala Cabang PBJS Kesehatan Payakumbuh ini biasa disapa awak media.
“Untuk Kepesertaan BPJS Kesehatan di Sumbar kami yang no 2 dengan angka 96,4 persen. Jadi setiap masyarakat yang sakit mendapatkan subsidi dari pemerintah melalui BPJS Kesehatan,” katanya. (us)