AIR TAWAR, METRO – Revolusi Industri 4.0 atau Revolusi Industri Generasi Keempat adalah era yang ditandai dengan munculnya superkomputer, robot pintar, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Tentunya konsekuensi yang akan dihadapi di era ini adalah bahwa pendidikan tinggi harus berbenah untuk tidak lagi mengejar kuantitas tetapi yang paling penting adalah kualitas lulusannya.
“Sesuai dengan topik utama gelaran tahun ini yaitu “Pendidikan pada era Revolusi Industri 4.0” beserta beberapa sub-topik lainnya, kita berharap Konaspi IX kali ini dapat menghadapi tantangan pendidikan diera digital,” kata Rektor UNP, Ganefri pada acara penutupan Konvensi Nasional Pendidikan (Konaspi) IX-2019 di Universitas Negeri Padang, kemarin.
Ganefri mengatakan, melalui konferensi internasional pihaknya akan menunggu pembahasan permasalahan pendidikan yang bermuara pada komitmen seluruh stakeholers dalam rangka mengutamakan implementasi kebijakan pendidikan sebagai formula utama dalam menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0.
Di sisi lain sebagai tuan rumah, Ganefri mengucapkan terima kasih kepada Konaspi IX yang telah memberikan sumbangsih pemikiran bagi Indonesia seutuhnya terutama di bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, ajang bertukar pengetahuan dan informasi, pengalaman dan peluang kerja sama. Sekaligus momentum silaturahim antar pimpinan dan dosen LPTK seIndonesia.
Selain itu, Ganefri menjelaskan, bahwa penyelenggaraan Konaspi berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, Konaspi IX kali ini diselenggarakan di kampus yang semula selalu diadakan di hotel. Apalagi kegiatan ini banyak kegiatan tambahan yang diisi dengan kegiatan konvensi dan seminar kualitasnya ditingkatkan seminar internasional.
Ganefri melaporkan kepada Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, bahwa pembukaan Konaspi IX ini dibuka oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Mohammad Nasir yang dihadiri oleh 1.300 orang peserta dari anggota Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Negeri Indonesia (ALPTKNI) yang dimotori oleh 12 LPTK se Indonesia. Yaitu, UNP, Unimed, UNJ, UPI, Unesa, UNY, UNS,UNM, Universitas Pendidikan Ganesha Bali, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Gorontalo, dan Universitas Negeri Manado.
Lebih lanjut, Ganefri menyampaikan, 31 FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) di universitas negeri dan swasta serta Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Swasta Indonesia (ALPTKSI) yang menggeluti pengajaran dan penelitian di bidang pendidikan dari berbagai perspektif.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menyampaikan, kehadiran era revolusi industri 4.0, sudah tidak dapat dielakkan lagi. Indonesia perlu mempersiapkan langkah-langkah strategis agar mampu beradaptasi dengan era industri digital ini, tentunya memiliki pengaruh positif dan negatif yang akan dihadapi ke depan.
“Tugas kita dalam mengantisipasi dampak negatif dari industri 4.0. pada saat kita memutuskan untuk beradaptasi dengan sistem industri 4.0, maka kita harus memikirkan bagaimana kelanjutannya, mengingat salah satu dampak negatifnya pada penyerapan tenaga kerja dan mengacaukan bisnis konvensional,” kata Irwan.
Irwan menambahkan, Konaspi IX di UNP ini yang mengangkat tema “Pendidikan pada Era Revolusi Industri 4.0”. Sehingga dapat memberikan suatu perubahan besar ini dengan menghadapi revolusi industri 4.0. Melalui pendekatan dan kemampuan dalam membangun sistem produksi yang inovatif dan berkelanjutan.
Pada penutup acara tersebut, Irwan Prayitno tampil memainkan drum bersama IP Band dalam penutup rapat kerja nasional Konaspi yang saat itu gubernur mengenakan kemeja hitam, dan berkacamata hitam, dengan lincahnya memainkan stick drum.
Ada beberapa lagu Irwan mainkan dengan apik dan diikuti dengan nyanyi bersama yang berjudul “Bento” dari Iwan Fals oleh tamu undangan yang hadir dalam kegiatan tersebut. Termasuk puluhan rektor se-Indonesia.
Di sisi lain, Irwan mengajak, para peserta mengunjungi sejumlah destinasi wisata yang ada di Sumbar setelah Konaspi ini selesai digelar selama empat hari yaitu pada Rabu (13/3) hingga Sabtu (16/3) di Universitas Negeri Padang.
“Banyak spot wisata menarik di Sumbar ini. Ada desa terindah di dunia, yaitu Nagari Pariangan, ada Jam Gadang, ada Mandeh yang menjadi Raja Ampatnya Sumatera, ada jembatan flyover kelok sembilan yang jembatan tertinggi di Indonesia dan berbagai destinasi menarik lainnya,” ujar Irwan berpromosi. (mil)