JAKARTA, METRO–Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa uang Rp 10 ribu tahun emisi 2005 masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia. Hal ini disampaikan Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim sebagai bentuk klarifikasi atas pernyataan Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumsel Ricky Perdana Gozali yang menyatakan uang pecahan Rp 10 ribu tahun emisi 2005 yang bergambar Sultan Mahmud Badaruddin II dan Rumah Limas tidak berlaku lagi.
“Uang Rp 10.000 tahun emisi 2005 tersebut, saat ini masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI,” kata Marlison, Jumat (4/10).
Selain itu, BI juga memastikan bahwa uang Rp 10.000 yang masih berlaku saat ini yaitu Tahun Emisi 2005, 2016, dan 2022. Oleh sebab itu, BI mengimbau agar seluruh masyarakat tidak menolak transaksi yang menggunakan uang Rp 10 ribu tahun emisi 2005.
Sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 UU Mata Uang No.7 Tahun 2011, disebutkan bahwa setiap orang dilarang menolak Rupiah yang diguÂnakan dalam transaksi pembayaran di NKRI, kecuali apabila kita merasa ragu akan keaslian Rupiah tersebut.
Lebih lanjut, Marlison juga menyampaikan agar masyarakat tidak perlu ragu untuk menggunakan uang tersebut dalam kegiatan transaksi.
















