PESSEL, METRO – Nama Indra Sjafri tidak asing di telinga masyarakat Pesisir Selatan dan Sumatera Barat, bahkan nasional. Berkat racikan dan polesan tangan dingin sosok pelatih asal kampung Lubuk Nyiur, Kenagarian IV Koto Mudiek, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan ini, ia berhasil membawa harum Indonesia di tingkat Asia, saat berhasil membawa juara Piala AFF U-22.
Kerja keras anak didik pelatih Indra Sjafri di lapangan hijau, mendapat apresiasi dari orang nomor satu di institusi Kepolisian Republik Indonesia, yakni Kapolri Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D. Dua orang punggawa Timnas U -22 Briptu Rizki Sani Fauzi dan Briptu Awan Setho Raharjo, mendapatkan kenaikan pangkat.
Sani dan Awan merupakan anggota skuad saat juara Piala AFF U-22 2019 di Kamboja, akhir Februari lalu. Keduanya juga merupakan anggota kepolisian. Sani adalah anggota Sat Brimobda Polda Metro Jaya. Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu turut mencetak gol saat timnas menang 2-1 atas Thailand di pertandingan final di Stadion Olimpiade Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2).
Sedangkan Awan merupakan anggota Biro SDM Polda Jawa Tengah. Ia berposisi sebagai penjaga gawang. Sejumlah petinggi Polri lainnya ikut serta dalam acara tersebut. Turut hadir pula Manajer AKBP Sumardji, dan Pelatih Indra Sjafri.
Dalam Upacara ini, Tito menyampaikan ucapan terima kasih kepada Sani dan Awan atas prestasinya yang bukan hanya mengharumkan nama Polri, tetapi juga turut mengharumkan nama Indonesia di kancah Sepak Bola Internasional. Atas prestasinya tersebut, Tito memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada mereka berdua dari yang sebelumnya Brigadir Polisi Dua menjadi Brigadir Polisi Satu.
Piala yang berhasil didapatkan Indra Sjafri ini yang kedua kalinya, pertama pada tahun 2013 Timnas U-19 Piala AFF-19, dan 2019 AFF U-22 setelah berhasil mengalahkan Thailand dengan skor 2-1 di laga Final.
Menurut Syafran Tamzah, kakak kelas Indra Sjafri saat duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) 02 Lubuk Nyiur, Kecamatan Batang Kapas dan SMP 1 Batang Kapas, Indra sejak kecil memang sudah terlihat hobi dan bakat bermain sepak bola.
”Setiap pulang sekolah Indra Sjafri ini bermain bola di sawah, dan bola yang dipakai bukan seperti bola sekarang ini, bola dipakai bola terbuat dari karet, dan juga buah limau sebagai bolanya,” sebut Syafran Tamzah.
Sejauh Safran Tamzah mengenal sosok Indra, disamping punya bakat bermain bola, pelatih Timnas ini orangnya cerdas dengan dibuktikan mampu menembus masuk sekolah SMA 2 Padang, setamat SMP Batang Kapas tahun 1978. Indra Sjafri sendiri juga pernah bermain untuk tim Ps.Machudum, Tim KNPI Sumbar, PSP. Padang. Dan, pernah bekerja di PT Pos Tabing Padang.
”Walaupun sudah lama pergi keluar kota, namun kalau Indra Sjafri tidak lupa kampung halaman. Pada saat berhasil membawa juara U-19 tahun 2013 lalu beliau datang ke Lubuk Nyiur, Kecamatan Batang Kapas dan menyerahkan bantuan bola sebanyak 20 buah, ke Ps PSL Lubuk Nyiur,” tuturnya.
”Bukan itu saja, saat pulang lebaran tahun lalu Indra Sjafri juga bermain sepak bola bersama para pemuda. Dan, beberapa tokoh olahraga lainya, seperti Imral Korea, Murzal Usman, Yendri Nasution yang juga kebetulan orang lubuk Nyiur,” jelas Safram Tamzah yang saat ini menjabat Walinagari V Koto Mudiak, Kecamatan Batang Kapas. (rio)