Sejumlah pelajar SMA dan SMK Kota Pariaman dibariskan dan dimintai keterangan di depan Balai Kota Pariaman, Senin (05/10/2015). Mereka diminta membuat surat pernyataan tak akan berulah lagi.
PARIAMAN, METRO–Aksi tawuran antar pelajar pecah di Kota Pariaman, Senin (5/10). Tawuran kali ini melibatkan SMAN 6 Kota Pariaman dengan SMKN 1 dan beberapa siswa SMK lainnya. Pol PP yang mengetahui aksi langsung menangkapi pelaku dan menggiringnya ke Balai Kota Pariaman dan Polres Pariaman.
”Saya tak ikut pak. Kenapa ditangkap juga,” ungkap siswa SMK N 3 Pariaman Romi Gusmanto (17) yang dibawa Pol PP.
Dijelaskan Gusmanto, saat tawuran, ia berada di warung yang berada di belakang SMAN 6 Pariaman. Mendengar adanya keributan, maka ia berlari melihat aksi tawuran yang membuat kaca dan CCTV sekolah rusak. Beberapa pelajar juga luka-luka.
Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga Kota Pariaman Kanderi menyebut, tawuran pelajar terjadi sekitar pukul 11.30 WIB di SMAN 6 Kota Pariaman. Ada sebanyak kurang lebih 30 siswa yang terlibat dalam tawuran tersebut di antaranya siswa SMKN 1 Pariaman, SMKN 2 Pariaman, SMKN 3 Pariaman dan SMKN 4 dan SMA YDB Lubuk Alung.
Katanya, diduga karena adanya unsur dendam, akibat adanya dugaan pengeroyokan yang terjadi di Marabau, Sabtu ( 03/10 ) lalu. ”Saat itu siswa SMKN I Pariaman dikeroyok oleh SMAN 6 Pariaman. Sehingga persoalan tersebut tidak terima oleh siswa SMKN I Pariaman,” ungkapnya.
Dalam persoalan ini, katanya, semua siswa yang tawuran ini telah dikumpulkan di Halaman Balai Kota Pariaman. Kemudian siswa dikenakan wajib membuat surat pernyataan agar tidak mengulanginya. Ini salah satu sanksi yang diberikan kepada siswa yang tawuran ini. Di samping itu, katanya, pihak sekolah juga diberi sanksi. (efa)