PDG.PARIMAN, METRO – Bupati Padangpariaman H Ali Mukhni menyatakan pelaksanakan pembangunan Asrama Embarkasi Haji Sumatera Barat saat ini telah menyerupai hotel berbintang lima. Sementara itu pengerjaan proyek asrama haji untuk anggaran tahun 2018 telah rampung. Pembangunan asrama haji di Kenagarian Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padangpariaman dengan dana Rp 48,498 miliar sekarang telah selesai meski sempat terhenti.
”Dana pembangunan yang bersumber dari APBN tahun 2018 khusus untuk melanjutkan pembangunan satu unit gedung asrama empat lantai dengan luas tanah 84 x 18,5 meter. Gedung ini didesain untuk 70 kamar, masing-masing dengan tiga tempat tidur, meja, kursi, lemari, televisi plus pendingin ruangan. Nilai mobiler perkamar mencapai Rp 60 juta. Untuk menuju lantai dua, tiga dan empat disediakan satu unit lift,” kata BUpati Padangpariaman H Ali Mukhni saat meninjau asrama hai tersebut, kemarin.
Katanya, saat ini pembangunan gedung asrama haji tersebut akan selesai 100 persen pada akhir kontrak, 31 Desember 2018, termasuk pengisian mobiler yang dilaksanakan oleh rekanan jasa pengadaan secara terpisah.
Ali Mukhni menyebutkan semua program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di Padangpariaman adalah tanda pemerintah memerhatikan warganya. Semua upaya meraih proyek nasional ke Padang Pariaman adalah demi masyarakat Padangpariaman. “Saatnya rakyat menikmati semua pembangunan yang kita laksanakan di daerah ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Sumbar, H. Hendri memberi apresiasi kepada Bupati H. Ali Mukhni terkait kelanjutan pembangunan asrama embarkasi haji Sumatra Barat di Kecamatan Batang Anai.
”Peran dan perjuangan Bupati luar biasa. Ia gigih memperjuangkan anggaran ke pemerintah pusat dan DPR RI serta menyelesaikan masalah dengan masyarakat lokasi embarkasi haji tanpa berdarah-darah,” katanya.
Menurut Hendri yang didampingi Pejabat Pelaksana Kegiatan (PPK) Revitalisasi dan Pengembangan Asrama Embarkasi Haji Sumbar, H. Joben, 2018 pembangunan asrama haji di Padang Pariaman dengan dana Rp48,498 miliar setelah terhenti selama tiga tahun.
Joben menambahkan, dana sebesar itu khusus untuk melanjutkan pembangunan satu unit gedung asrama empat lantai dengan luas tanah 84 x 18,5 meter.
“Gedung ini didesain untuk 70 kamar, masing-masing dengan tiga tempat tidur, meja, kursi, lemari, televisi plus pendingin ruangan. Nilai mobiler perkamar mencapai Rp60 juta. Untuk menuju lantai dua, tiga dan empat disediakan satu unit lift,” katanya.
Artinya, perkembangan Kabupaten Padangpariaman di masa kepemimpinan H Ali Mukhni dan H. Suhatri Bur sangat pesat. Pertumbuhan ekonomi bagus di atas rata-rata nasional dan Sumatera Barat.
”Proyek dan kegiatan nasional banyak pula dilaksanakan di daerah ini,” kata anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa belum lama ini.
Katanya, perkembangan Padangpariaman sangat bagus. Ini disebabkan salah satunya oleh kekompakan Bupati dan Wakil Bupatinya. Mereka.seiring sejalan.dan saling memperkuat sehingga bisa pula membangun hubungan harmonis dan bersinergi dengan DPRD Padangpariaman.
Tanpa kekompakan keduanya, dan tanpa dukungan penuh jajaran, masyarakat dan mitra legislatif, mustahil Padangpariaman bisa membawa berbagai program dan kegiatan nasional ke daerahnya. Pasti banyak daerah yang berupaya mendapatkannya dan ternyata tanagn dingin Bupati berhasil mendapatkannya.
Leonardy mencontohkan, Main Stadion yang termegah di Asia Tenggara, Asrama Haji yang termegah di Sumatera, Balai Pendidikan Pelayaran Indonesia Barat (BPPIB), Politeknik Pelayaran, gerbang tol Sumbar-Riau dibangun di Padangpariaman. Asrama haji yang nyaris dihentikan, bisa dilanjutkan berkat kepiawaian Bupati Ali Mukhni. Untuk BPPIB saja sampai siap nanti nilainya Rp 2 triliun dan kini telah mengalirkan dana ke daerah Rp800 miliar.
Bahkan, sejumlah lembaga pendidikan milik lembaga negara dan perguruan tinggi bakal memilih Padangpariaman sebagai pusat kegiatan mereka. Tarok City seluas 700 hektar yang sedang giat-giatnya dikembangkan Pemerintah Kabupaten Padangpariaman itulah yang menjadi pusat pertumbuhan baru di daerah yang belum lama memindahkan ibukotanya ke Parit Malintang.
Paling fundamental adalah pembangunan Masjid Raya di depan Kantor Bupati Padangpariaman. Rencananya jadi masjid termegah di Sumatera. Ini menandakan pemerintah kabupaten memperhatikan sekali kehidupan beragama dan fasilitas keagamaan bagi aparatur di lingkungannya.
Masjid Agung Syekh Burhanuddin Ulakan pun terus dilaksanakan. Begitu juga dengan kawasan makam Syekh Burhanuddin, ulama besar yang tiap tahun diziarahi ribuan orang setiap tahunnya. Artinya pemerintah kabupaten peduli dengan pariwisata daerahnya.
”Jembatan saja bisa jadi destinasi wisata. Dengan kekompakan semua komponen diharapkan Padangpariaman menjadi etalase Sumbar ke depannya,” ujarnya.
Sejalan dengan itu Gubernur Sumbar H Irwan Prayitno, juga mengapresiasi perkembangan Padangpariaman. Lewat rangkaian pantunnya Gubernur menyatakan kekompakan Bupati dan Wakil Bupati mendorong kemajuan daerah itu. Begitu pula dengan besarnya dukungan legislatif, OPD dan masyarakat Piaman baik di ranah maupun rantau. (efa)