Kuala Tungkal – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (UIP SBT) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaksanakan tinjauan bersama ke lokasi Proyek SUTT 150 kV Kuala Tungkal – Pelabuhan Dagang pada tanggal 20 – 21 Juni 2024. Kunjungan lapangan ini bertujuan untuk memverifikasi lokasi penyediaan ruang bebas untuk Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV yang menghubungkan Kuala Tungkal dan Pelabuhan Dagang dan memastikan transparansi dan keakuratan proses pembangunan proyek ketenagalistrikan.
Dalam kunjungan ini, tim dari PLN UIP SBT dan Kementerian ESDM melakukan peninjauan langsung ke beberapa titik yang telah diidentifikasi sebagai lokasi strategis untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan tersebut. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan bahwa proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan memenuhi standar keselamatan serta lingkungan yang telah ditetapkan. Melalui kegiatan ini, kedua pihak dapat secara langsung mengamati kondisi jalur Right of Way (ROW) atau titik pembangunan tapak tower dapat membandingkan informasi yang terdapat dalam laporan dengan kondisi riil yang ada.
Langkah ini juga menunjukkan komitmen dari kedua pihak untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap proses pembangunan proyek ketenagalistrikan. Sinergi antara PT PLN (Persero) UIP SBT dan Kementerian ESDM dalam melakukan site visit dan verifikasi bersama akan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan keberhasilan pembangunan proyek ini secara keseluruhan.
Perwakilan PLN UIP SBT yang ikut hadir dalam kunjungan ini, Officer Pertanahan dan ROW, David Pasaribu, mengatakan, “Pada Tahapan ini, PLN berkomitmen melaksanakan penyediaan ruang bebas yang clear and clean untuk menunjang operasi SUTT Kuala Tungkal – Pelabuhan Dagang”
Ia juga menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan tahapan peninjauan lokasi untuk menyediakan ruang bebas bagi proyek tersebut.
Sementara itu, Subkoordinator Perlindungan Lingkungan Penyaluran Ketenagalistrikan Kementrian ESDM, Edwin Hermawan menyampaikan,
