PARIAMAN, METRO – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pariaman pada Februari 2019 ini melonjak hampir enam kali lipat dibanding Januari lalu. Pada Januari 2019, hanya ada tiga kasus dan selama Februari ini atau sampai 27 Februari, sudah tercatat 17 kasus DBD.
Jika dibanding pula terhadap bulan yang sama pada Februari 2018, hanya ada 10 kasus DBD. Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular (P2M), Rio Arisandi menyatakan, kasus DBD memang terjadi lonjakan kasus DBD di Kota Pariaman pada Februari ini.
”Memang terjadi lonjakan kasus DBD dalam kurun waktu Februari ini, lonjakan itu sudah hampir 6 kali lipat dibanding Januari sebulan lalu,” ujar Rio.
Ia menambahkan, terhadap warga yang terkena DBD, sudah ditangani dengan baik secara medis di Puskesmas dan rumah sakit. Hampir di semua kecamatan di Kota Pariaman, kasus DBD ini ada, namun paling tinggi itu kasusnya terjadi di wilayah Kecamatan Pariaman Tengah.
Ia mengatakan, wilayah ini penduduknya banyak dan nyamuk demam berdarah yang sudah menggigit manusia bisa saja terbang dan pindah ke tempat yang lain. Terkait kasus tersebut, pihaknya sudah melakukan langkah penanganan dengan melaksanakan pengasapan atau fogging yang sudah dilakukan di tempat kasus DBD terjadi.
”Fogging dilakukan pada daerah atau wilayah yang terjadi kasus DBD, di situlah dilakukan fogging untuk memprotek nyamuk DBD,” tandasnya.
Rio menjelaskan, cara yang paling ampuh mengatasi penyakit ini dengan menjaga kebersihan lingkungan. Kemudian, juga membersihkan serta memusnahkan sarang nyamuk atau yang lebih dikenal dengan 3 M. (z)