PADANG, METRO–Bakal Calon Wali Kota (Bacawako) Padang, Braditi Moulevey dinilai layak untuk maju menjadi pemimpin di Ibukota Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tersebut. Pernyataan tersebut diÂsamÂpaiÂkan langsung oleh Wali Kota Padang periode 2004-2014, Fauzi Bahar Datuak Nan Sati yang kini menjabat sebagai Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM).
“Saya kenal dia berpengalaman di organisasi, penampilannya cukup baÂgus. Begini yah, pemimpin itu seharusÂnya yang paham organisasi, sehingga dia paham maunya berbagai kelomÂpok,” kata Fauzi Bahar.
Seharusnya, kata politisi Partai Nasional Demokrat (NasÂDem) itu, pemimpin itu harus mengurus permaÂsalaÂhan di luar, tidak terÂfokus kepada urusan di interÂnal. “Karena itu uruÂsanÂnya Sekretaris Daerah (Sekda). Saya dahulu beÂgitu, ketika saya menjadi Wali Kota Padang, yang meÂngurus di dalam (ApaÂratur Sipil Negara) itu SekÂda, Emzalmi. Sekda ini lebih pintar daripada kita ini,” katanya.
Seorang Wali Kota atau Bupati, katanya, mengurus maÂsyarakat yang ada di luar dan mencarikan solusi terÂkait persoalan yang diÂkeÂmukakan.
“Saya melihat, gayanya itu seperti saya meÂmimpin Kota Padang dahulu, ada kemiripan (dengan versi disempurnakan dan kekinian),” katanya.
Selain itu, ia memberi saran kepada Braditi Moulevey untuk rajin bersedekah setiap hari kepada masyarakat kurang mampu. Sedekah, katanya, memiliki kekuatan ampuh kaÂrena juga dianjurkan di dalam agama Islam.
“Tidak usah banyak-banyak, misal, nampak orang kurang mampu atau kurang beruntung, bantu saja sebisanya, atau kasih saja makanan kepada orang tak mampu yang ditemukan di luar. Sedekah itu sangat dahsyat itu efek positifnya, saya yakin itu,” katanya.
Tidak lupa, ia meminta Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Waka DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu untuk meminta doa dan restu dari orang tua, terutama ibu.
“Jika ibu sudah memberi doa restu, maka itu urusannya sudah sama Tuhan, doa ibu itu, yakinlah, doanya itu tembus ke langit dan langsung diijabah,” katanya.
















