LIMAPULUH KOTA, METRO–Rumah nenek Nurbaina (84), warga Jorong Sawahlaweh, Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, yang tidak layak huni mirip dengan kandang ternak, viral di media massa dan media sosial. Seorang pemilik usaha konsultan kesehatan untuk orang berobat ke luar negeri dan travel agency, bernama Ade Nusyirwan, yang mengetahui kondisi rumah itu dari pemberitaan media massa dan instagram, langsung tersayat dinding nuraninya. Dan terketuk pintu hatinya untuk membantu rumah Nenek Nurbaina.
Alih-alih mengutuk kegelapan, Ade yang berasal dari Solok, tapi lahir di Padang, serta berkantor di Pekanbaru, Padang, Bali, dan Malaysia, lebih memilih menyalakan lilin. Founder atau pendiri AssistCare Indonesia (@ig assistcareindonesia) ini, tidak mau hanya sekadar menggerutu di media sosial atau mencari-cari siapa yang salah.
Sebaliknya, Ade Nusyirwan mengutus dua kerabat dan kenalannya asal Jorong Padangbacang, Nagari Situjuah Banda Dalam, bernama Dafid dan Hadid, melihat langsung kondisi rumah Nenek Nurbaina. Setelah yakin, rumah Nenek Nurbaini memang memprihatinkan, Dafid dan Hadid, menghubungi tokoh muda Limapuluh Kota asal Situjuah Limo Nagari, M. Fajar Rillah Vesky.
Dafid menghubungi Fajar sejak Minggu lalu (9/6) dan mereka komunikasi setiap hari. Sedangkan Hadid mengontak Fajar Selasa siang (11/6). Kepada Fajar, Dafid menyebut, ada etek atau keluarganya tinggal di Batam, Kepulauan Riau, mau membuatkan rumah buat Nenek Nurbaina. Sedangkan Hadid menjelaskan, bahwa saudara perempuannya itu bernama Ade Nusyirwan, founder AssistCare Indonesia.
Kepada Fajar Vesky yang ikut terlibat dalam aksi sosial dan kemanusiaan ini, Dafid dan Hadid lantas menyampaikan niat Ade Nusyirwan bersama AssistCare Indonesia, membuatkan rumah semi permanen buat Nenek Nurbaina. Sebagai tanda keseriusan, Dafid juga mengirimkan desain atau gambar rumah yang akan dibangun.
Merespons niat tulus AssistCare tersebut, Fajar Rillah Vesky berkoordinasi kembali dengan Wali Nagari Tungkar Yusrizal Datuak Pado dan Kepala Jorong Sawahlaweh Wentarizal. Serta Generasi Muda Sawahlaweh (Gemusa) yang diprakarsai Alek Datuak Paduko Lobiah, Syafril Datuak Simarapi, Meddy, Masyudha Putra, dll.
Secara bersama-sama, mereka sejak Jumat lalu (7/6), setiap hari membahas kelanjutan rumah Nenek Nurbaina dengan pihak keluarga dan tokoh masyarakat yang juga punya kepedulian dalam aksi sosial ini. Seperti, Da Afton, Pak Sitas, Datuak Alat Cumano, Pak Icun Politik, Da Pendi Nuruk, Da Des Miun, Pak Nas Kopral, Ustad Ben, Riko Arisandi, Om Kasdiman, Mak Dt Majo Tagantuang, Susaiki Fadhail, dll.
Tak hanya saling koordinasi di warung kopi, Wali Nagari Tungkar Yusrizal Dt Pado bersama tokoh muda Fajar Rillah Vesky dan tokoh-tokoh yang disebutkan tadi, juga mengomunikasikan ini secara resmi dengan seluruh Lembaga Nagari Tungkar. Baik itu Kerapatan Adat Nagari (KAN), Bamus Nagari, Bundo Kanduang, LPM dan tokoh masyarakat. Bahkan, digelar rapat khusus di kantor Nagari, pada Selasa (11/6).
