Timnas Indonesia U-22, Timnas U-19, dan Timnas U-16 sudah menyumbang trofi Piala AFF. Hanya Timnas Indonesia senior yang belum, kapan bisa meraihnya?
Gelar ketiga Piala AFF diraih Indonesia lewat aksi Timnas U-22. Dalam partai final Piala AFF U-22 2019 menghadapi Thailand di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2), Garuda Muda menang 2-1.
Keberhasilan Timnas U-22 menjuarai Piala AFF, mengikuti jejak Timnas U-19 dan Timnas U-16. Sebelumnya U-19 menjuarai Piala AFF pada 2013, kemudian U-16 pada 2018.
Tak ayal, tinggal timnas level senior yang belum menyumbang trofi AFF. Dari 12 keikutsertaannya, tim Garuda cuma mampu meraih status runner up empat kali pada 2000, 2002, 2004/2005, dan 2016.
Terakhir, di Piala AFF 2018, prestasi Timnas Indonesia senior cuma sampai fase grup. Ketika itu, Timnas Indonesia yang dipimpin Bima Sakti, cuma meraih sekali kemenangan, sekali imbang, dan dua kali kalah di fase grup. Indonesia pun kandas usai menempati urutan keempat di Grup B.
Keberhasilan Timnas Indonesia senior di Piala AFF jelas amat dinanti masyarakat. Dan setelah Timnas U-22 menjadi juara di Piala AFF, kepala delegasi Iwan Budianto berharap kesuksesan ini diikuti timnas senior yang kini dilatih Simon McMenemy.
”Sekali lagi terima kasih kepada semua warga Indonesia, termasuk Bapak Presiden Jokowi, Menpora Imam Nahrawi dan semua suporter Indonesia atas doa dan dukungannya selama ini kepada Timnas U-22. Mudah-mudahan prestasi ini menjadi pemantik bagi timnas di level senior untuk juga menjadi juara,” kata Iwan, yang juga mantan bos Arema FC itu.
Menginspirasi
Pelatih Timnas Indonesia senior, Simon McMenemy, memuji kinerja Indra Sjafri di Timnas U-22. Indra disebut sudah menginspirasi.
Keberhasilan menjadi juara, menjadi salah satu hal yang tak diduga melihat dari performa awal tim yang kurang oke di fase grup. Tak hanya itu, PSSI juga tak memasang target apapun dalam kejuaraan ini. Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, sempat mengatakan bahwa juara di Piala AFF U-22 cuma sekadar bonus karena gol utamanya adalah lolos ke Piala Asia U-23.
Laju Indonesia di laga pertama fase grup tak meyakinkan. Garuda Muda lebih banyak ditekan dan tertinggal lebih dulu sebelum main imbang 1-1 dengan Myanmar.
Permainan yang kurang oke berlanjut ke laga kedua. Sudah dua kali unggul dari Malaysia, Indonesia harus puas imbang 2-2.
Peningkatan terjadi ketika mengalahkan Kamboja 2-0 di pertandingan fase grup dan lolos ke semifinal. Di laga empat besar Indonesia berhasil mengalahkan Vietnam 1-0 hingga akhirnya menjadi juara.
”Performa yang luar biasa. Diperbaiki dengan setiap pertandingan saat turnamen berlangsung. Sangat menginspirasi. Selamat kepada Indra Sjafri, semua staf, dan pemain. Sungguh suatu pencapaian,” tulis Simon di akun Instagram pribadinya. Simon akan tim senior untuk pemusatan latihan di Bali dan Australia. Agenda itu buat untuk menatap FIFA match day melawan Myanmar.
Sementara itu, kesuksesan Timnas Indonesia di Piala AFF U-22 mendapatkan apresiasi. Bonus Rp 2,1 miliar sudah menanti.
Demikian dipastikan Kemenpora Imam Nahrawi yang menyaksikan langsung laga final di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2). Di final, Indonesia menang 2-1 atas Thailand berkat gol Sani Risky Fauzi dan Osvaldo Haay.
Bagi Indonesia, ini merupakan gelar perdana di Piala AFF U-22. ”Akan ada arak-arakan, akan kami sambut. Bonus juga ada, kami siapkan. Saya hitung bonusnya Rp 2,1 miliar,” kata Imam.
”Ini pemain belum tahu. Itu sebagai wujud terima kasih, wujud syukur kita kepada PSSI, kepada Timnas, para atlet yang keren-keren, yang hebat ini. Kita akan menyambut para pahlawan sepakbola tanah kita kembali ke tanah air dengan gegap gempita,” dia menambahkan. (*/ren)