SUDIRMAN, METRO – “Pahlawan Bagi Sesama”, itulah kalimat yang pantas kita ucapkan bagi Mukhsin (47) yang sehari-hari bertugas menjadi juru parkir di Jalan Soekarno Hatta, Kota Payakumbuh.
Meski sehari-hari hanya berprofesi sebagai juru parkir, Mukhsin selalu rutin membayar iuran BPJS Kesehatannya beserta keluarga kecilnya.
Diri dan keluarganya tepat waktu. Panas Hujan dia jalani setiap hari demi menghidupi keluarga. Penghasilan yang hanya cukup untuk makan sehari-hari dari mengumpulkan uang Rp2.000 tak menyurutkan Mukhsin untuk selalu menyisihkan uangnya setiap bulan untuk membayarkan iuran BPJS Kesehatan.
Mukhsin mendaftar menjadi Peserta JKN-KIS Mandiri sejak bulan September Tahun 2016, dan belum pernah menjalani pelayanan kesehatan sampai saat ini. Kepada Tim Jamkesnews Mukhsin menyampaikan apa yang menginspirasi dirinya untuk ikhlas membayar iuran BPJS Kesehatan tepat waktu.
“Karena saya yakin di tempat lain ada seseorang yang sedang berjuang melawan sakit dan membutuhkan pertolongan biaya dari iuran yang saya bayarkan,” ucap Mukhsin yakin Allah akan balas segala bentuk kebaikan dari hamba-hambanya.
“Saya membayar Iuran BPJS Kesehatan dengan ikhlas, karena iuran BPJS Kesehatan yang saya bayar sangat berguna bagi orang lain yang membutuhkan pelayanan kesehatan,” tambahnya.
Kadang sebagian kita, cerita Mukhsin masih ada yang merasa malas atau bahkan berfikir untuk apa mendaftar dan membayar iuran BPJS Kesehatan. Padahal kita tidak pernah sakit. Namun tahukah kita, setiap harinya 700.000 an masyarakat indonesia yang memanfaatkan JKN-KIS ini untuk pelayanan kesehatannya.
Bahkan untuk biaya 1 orang operasi jantung bisa menghabiskan 150 juta rupiah atau setara dengan 5.883 orang membayarkan iuran JKN-KIS Peserta Mandiri kelas III.
”Karena dari itu saya membayar Iuran BPJS Kesehatan dengan Ikhlas, saya menganggap iuran yang saya berikan untuk orang lain sebagai ibadah untuk menolong sesama,” tutur Mukhsin.
Tidak semua orang beruntung mendapatkan nikmat kesehatan, membantu sesama yang membutuhkan biaya kesehatan adalah salah satu bentuk kita mensyukurinya kepada Allah.
”Di saat kita ihklas membantu meringankan beban orang lain, percayalah suatu saat nanti akan ada orang lain yang juga dengan ikhlas memberikan pertolongan untuk kita,” sebutnya. (us)