PADANG, METRO – Pengprov Persatuan Tinju Amatir Nasional (Pertina) Sumbar Barat yang mengantongi 13 kelas pertandingan, berpeluang meraih medali di PON 2020 di Papua. Sekretaris Umum Pertina Sumbar Fazril Ale, dalam Musyawarah Kerja (Muker) Pertina, Sabtu (23/2) di Muaro Sijunjung, mengungkapkan sebanyak 13 atlet dikirim untuk mengisi 13 kelas pertandingan di PON Papua 2020.
”Untuk tahap awal, Pertina melaksanakan seleksi untuk mewakili Pra PON pada April nanti. Atlet yang dipanggil dari berbagai kabupaten/kota dan mempunyai prestasi di tahun 2016, 2017 dan 2018 tingkat nasional,” jelas Fazril Ale. Pra PON dilaksanakan di Bengkulu pada November-Desember 2019.
Sementara itu, dalam Muker bertemakan, ”Melalui Muker Provinsi Pertina Sumbar 2019 Kita Bangun Kebersamaan untuk Mencapai Prestasi pada PON XX 2019 di Papua, Demi Kejayaan Sumbar Tercinta”, hadir Pengcab Kota solok, Kota Padang, Kabupaten Solok, Mentawai, Kota Pariaman, Agam, Kabupaten Padangpariaman, Sawahlunto, Pasbar, Padangpanjang, Sijunjung, Dharmasraya, dan Bukittunggi. Muker dibuka Ketua Umum Pertina Sumbar Togi P Tobing, Wakil Ketua II Pertina bidang prestasi Sri Mawarni, Kepala Wasit Sumbar Bintang II , Wasit Hakim Zulfi.
Muker membahas program kerja Pertina yang telah dilaksanakan sejak tahun 2016. Pertina sukses meraih tiga perak dan dua perunggu di Kejuaraan Nasional Youth di Bogor, medali perunggu di Kejurnas Elite Woment di Lampung. Kemudian, 2017 melaksanakan Pra-Porprov di Bukittinggi. Selanjutnya, 2018 mengikuti Porprov di Kabupaten Padangpariaman dan melaksanakan kejuaraan daerah Bupati Cup II Pasaman di Pasaman Barat.
Ketua Umum Pertina Sumbar Pengprov Togi Tobing dalam laporan kerja pada tahun 2018, menjelaskan Pengprov Pertina Sumbar sudah membentuk kepengurusan tinju di Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Padangpariaman, Pasaman Barat dan Sijunjung. Selain itu, Pertina membekukan kepengurusan Pengcab Pesisir Selatan dan Solok Selatan, karena pengcab tersebut tidak aktif/tidak peduli dalam setiap kegiatan pertandingan.
”Pengprov Pertyina Sumbar juga telah memberikan sanksi kepada atlet Kota Padang Michael Stone, tidak membolehkan mengikuti pertandingan tinju empat tahun ke depan karena pada Porprov 2018. Dia telah menunjukkan sikap tidak sportif dalam pertandingan,” jelas Togi P Tobing.
Di sisi lain, ketum Pertina Sumbar itu juga menjelaskan sejumlah program kerja yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu pendek dan panjang. Di antaranya, persiapan menuju Porprov 2020. Dimana, Pra Porprov pertama dilaksanakan pertengahan di tahun 2019, diambil 4 peserta (yang masuk semifinal). Kemudian, Pra Porprov kedua dilaksanakan awal tahun 2020.
”Kuota untuk Porprov tahun 2020 sebanyak 120 orang (diambil dari pra pertama dan kedua), tuan rumah 17 orang, wildcard dari atlet nasional. Syarat usia dari kelahiran 1991 sampai 2002, atlet harus berasal dari sumatera barat (dilihat dari kartu keluarga dan KTP),” pungkasnya. (e)