SUDIRMAN, METRO – Puluhan orang didominasi pelajar dan siswa dari berbagai sekolah di Kota Payakumbuh melakukan aksi Gerakan Menutup Aurat (Gemar) di depan Kantor DPRD Kota Payakumbuh, Jalan Sukarno Hatta, Koto Nan IV, Minggu (24/2).
Mereka yang mengikuti kegiatan itu Assalam, Ikatan Pelajar Muhamadiyah (IPM), Lembaga Dakwah Kampus (LDK). Dalam kegiatan itu mereka juga membawa sejumlah spanduk yang diantarannya bertuliskan “Aurat Dijaga, Kehormatan Terpelihara”, seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan begitu kira-kira pesan yang ingin disampaikan oleh puluhan orang yang didominasi remaja putri tersebut.
Awi, Koordinator kegiatan mengatakan bahwa kegiatan yang digelar tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan, tiap kegiatan diakhiri dengan pembagian jilbab secara gratis kepada masyarakat.
” Iya, ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang kita gelar untuk mengajak masyarakat menutup aurat, dan bagi yang telah menutup aurat untuk lebih sempurna dalam menutup aurat. Kita berharap akan lahir Perda berbusana Muslim di Payakumbuh,” sebutnya.
Awi juga menambahkan, aksi Gemar mendapat tanggapan positif dari masyarakat. ” Alhamdulillah, masyarakat menyambut baik kegiatan yang kita gelar, apalagi di akhir dengan bagi-bagi jilbab di Ngalau Indah,” sebutnya.
Andi Torang, pegiat sosial dan Keagamaan di Payakumbuh mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh generasi muda untuk mengajak masyarakat Payakumbuh untuk menutup aurat. Menurutnya, dewasa ini berbagai kemaksiatan terjadi yang salah satunya juga diakibatkan karena pakaian, aurat dari kaum perempuan yang tidak tertutup sempurna, untuk itu ia berharap gerakkan tersebut bisa berdampak positif terhadap warga Payakumbuh, khususnya dalam berpakaian.
” Ini tentu hal positif yang patut kita dukung dan apresiasi, sebab dengan melakukan pencegahan dengan cara menutup aurat, setidaknya bisa mengurangi kemaksiatan, baik bagi yang berpakaian ataupun orang yang memandangnya. Kita berharap kedepannya Gerakkan / aksinya ini bila dilakukan ditingkat Kota atau lebih besar lagi, seperti aksi tolak Maksiat dan LGBT yang dilakukan ribuan komponen warga di Payakumbuh beberapa waktu lalu,” harap Andi.
Pria yang juga Hobby olahraga Offroad itu berharap kedepannya Payakumbuh memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Berpakaian Muslim di tempat-tempat umum di Payakumbuh, apalagi Payakumbuh yang merupakan bagian dari Minangkabau berdasarkan Adat Basandi di Syara, Syara Basandi Kutabbullah. “Semoga kedepan akan lahir Perda tentang berbusana Muslim di Kota Payakumbuh.” Tutupnya.
Di tempat terpisah, Ketua DPRD Kota Payakumbuh, YB. Dt. Permato Alam membenarkan bahwa di Kota Payakumbuh memang belum memiliki Perda tentang berpakaian muslim karena di Payakumbuh terdiri dari beberapa macam agama, namun ia tetap mendukung dan mengapresiasi kegiatan terkait Gerakkan Menutup Aurat.
“Kita sangat apresiasi kegiatan Gemar yang digelar di Payakumbuh untuk mengajak masyarakat dalam menutup aurat, memang di Payakumbuh belum ada Perda Berpakaian / berbusana Muslim karena di Payakumbuh terdapat bermacam agama. Meski begitu kita sangat mendukung Gerakkan Gemar ini,” tutup Politisi Golkar Ini. (us)