BUKITTINGGI, METRO – Diduga tidak kuasa menahan penyakit selama satu bulan terakhir, AY (50), warga Jorong Cingkariang, Nagari Kapau, Kabupaten Agam nekat bunuh diri. Dia mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dapur rumahnya menggunakan tali timba sumur, Kamis (21/2), sekitar pukul 16.15 WIB.
AY divonis dokter mengalami penyakit infeksi saluran kencing yang sudah dialami selama satu bulan belakangan. Dia mengalami depresi atas penyakit yang dideritanya. Tidak hanya itu, AY juga merasa sejak dia sakit sudah banyak menyusahkan keluarganya.
Sebelumnya, AY sudah dibawa oleh keluarganya ke rumah sakit, untuk memperiksa penyakit yang dideritanya. Setelah diketahui penyakit korban, hendak diobati dengan cara dioperasi oleh pihak rumah sakit, korban AY langsung depresi.
Sejak itu, korban sudah mulai bertingkah-tingkah aneh dengan bicara mau mengakhiri hidupnya. Karena korban takut dioperasi oleh pihak rumah sakit.
Korban diketahui gantung diri pertama kali, ditemukan oleh kakak kandungnya setelah pulang dari masjid, setelah dibuka pintu dapur korban dalam posisi kaki tergantung dan leher terlilit tali timba sumur.
Kepala Jorong Cingkariang yang juga adik korban, Zuwendi (48) mengatakan, korban selama ini memang sering mengatakan hal-hal yang aneh tentang kehidupannya.
“Sekali ini kami memang kecolongan. Pada saat dia melakukan bunuh diri di dapur mengunakan tali timba air sumur. Kami sedang tidak ada di rumah,” katanya.
Padahal saat ini pihak keluarga sedang berusaha mengobati penyakit korban, dengan mengurus surat BPJS. Supaya dipermudah dan diringankan biaya untuk operasi korban.
”Korban tidak bisa menerima penyakit yang dideritanya satu bulan belakangan. Saat kami tidak di rumah korban gantung diri, yang diketahui oleh kakak kandung yang satu rumah sama korban,” ungkapnya.
KBO Reskrim Polres Bukittinggi Ipda Romy Hendra Kurniawan mengatakan, saat ini Tim Identifikasi Polres Bukittinggi sedang melakukan olah tempat kejadian korban bunuh diri.
“Kami bersama tim saat ini sedang olah TKP korban. Bertanya-tanya dengan pihak keluarga korban. Sesuai dengan kata pihak keluarga kalau korban mengalami depresi penyakit yang dialaminya,” jelasnya. (cr8)