PADANG, METRO – Lusiana Satriani (27) atlet pelatnas cabang olahraga atletik (lari), mengharapkan Sumbar bisa mengirimkan atlet ke Kejuaraan Jatim Open pada 28 Maret mendatang. Kejuaran Jatim Open ini merupakan limit untuk seleksi Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020.
”Yang saya tahu, dari Sumbar tidak ada mengirimkan atlet, dengan alasan fokus di kejuaraan nasional bulan Agustus, yakni kejuaraan untuk seleksi terakhir Sea Games di Filipina,” ungkap Lusiana Satriani kepada POSMETRO, Senin (18/2).
Dijelaskan Lusiana, dari keterangan Pelatih Atletik Sumbar Yona Aprima Sari, diketahui salah satu alasan untuk tidak ikut di Kejuaraan Jatim Open karena keterbatasan dana.
Atlet asal Payakumbuh ini diketahui pernah mengikuti Pelatnas 2008, seleksi Kejurnas di Jakarta. Selanjutnya mengikuti kejuaraan Asean Junior di Jakarta dengan nomor tanding 100 meter dan empat kali 100 meter.
”Dari kejuaraan Asean Junior itu saya terpilih untuk mengikuti Pelatnas,” sebut anak ketiga dari Priadi (pelatih atletik Kota Payakumbuh dan Lusi yang bekerja di Bank Indonesia ini.
Diceritakan Lusiana, setelah mengikuti Pelatnas 2008 sampai 2009, ia kemudian mengundurkan diri karena mengalami cedera tulang kering retak. Setelah itu, dirinya fokus melanjutkan kuliah di Jurusan Pendidikan Olahraga Universitas Negeri Padang (UNP). Setelah menamatkan studi di tahun 2015. Lusiana kembali masuk Pelatnas.
”Setelah sembuh, pada tahun 2012 saya di panggil lagi ke Pelatnas sampai tahun 2016. Setelah mengikuti PON 2016, saya berhenti, dan tidak ada di panggil ke pelatnas. Barulah di tahun 2018 kembali dipanggil kembali ke Pelatnas,” tuturnya.
Sebelum Pelatnas, Lusiana pernah bersekolah di PPLP, kemudian mengikuti Kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (Popnas) antar PPLP 2006 di Medan, merah medali perak antar PPLP di Kota Bandung, meraih tiga medali emas di Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) di Kepulauan Riau.
Selanjutnya, pernah mengikuti kejuaraan dunia mewakili Universitas Negeri Padang (PON) di tahun 2013. Prestasi lain juga diraih Lusiana, yakni meraih dua medali perunggu SEA Games 2013 di Myanmar nomor tanding empat kali 100 meter. Mengikuti Sea Games di Singapura tahun 2015, meraih medali perunggu Asean Games Green Three (Kejuaraan Asean Tiga Negara) 2015 di Thailand, nomor tanding estafet 400 meter. Dan mengikuti kejuaraan Asean Indoor 2016 di Qatar doha.
”Terakhir, di Asean GAmes 2018 saya ikut dalam nomor tanding 100 meter dan estafet empat kali 100 meter. Saya berharap bisa mengikuti Sea Games 2019 di Filipina. Target ke depannya, PON 2020 di Papua dengan nomor tanding 100 meter dan 200 meter,” tandasnya yang meminta pengurus olahraga jangan mendekat pertandingan saja baru memperhatikan kondisi atlet. (elia novika)